SEWAKTU.com, USTAZ Yusuf Mansur mengklarifikasi tuduhan menggelapkan atau menggondong uang hasil umat, setelah tuduhan itu semakin masif menyerangnya.
Lewat video klarifikasinya, Sabtu, 11 Desember 2021, UYM-sapaan akrabnya, mengungkapkan kronologis bagaimana tuduhan ini muncul, yang diduga dilayangkan salah satu orang terdekatnya pada masa lalu.
"Saya sampaikan bahwa hal yang terjadi pada saya dengan ijin Allah ini karena awalnya salah sangkanya seseorang yang mulia yang pernah berjasa dalam hidup saya tapi salah sangka," ucapnya.
Diungkapkannya pada 2005, dia dibawa seseorang untuk tampil di televisi. Meski itu sejatinya bukan penampilannya perdana di televisi.
Baca Juga: Kejanggalan Pesantren Milik Herry Wirawan: Santriwati yang Lulus Tak Dapat Ijazah
"Peristiwa saya dibawa ke TV sekali-kalinya dianggap berjasa yang luar biasa dan saya tidak menampik benar-benar itu, saya sangat kenang bahwa itu sebuah proses sebuah perjalanan," jelasnya.
Diakuinya ada salah dirinya terhadap orang yang enggan disebutkannya namanya itu. "Di sinilah saya belajar, saya tidak bertata krama, tidak berakhlak," lanjutnya.
Dia mendapati orang itu tersebut menaikkan ke YouTube dua file yang bernarasi kebencian tentangnya pada 2014.
"Saya lihatin apa kesalahan saya kenapa orang yang mencintai saya sampai begitu. Saya lihatin dua file YouTube itu," sambungnya.
Baca Juga: Artis BJ Ditangkap Karena Kasus Narkoba, Ben Joshua Klarifikasi Itu Bukan Dirinya
Sampai dia mendapati kesalahannya, bahwa pada tahun 2005, dia diberi hadiah mobil dan dia menyedekahkan mobil itu langsung. "Tahun 2005, saya disedekahi mobil, mobil kesayangan beliau,"sebutnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Saat itu orang yang dimaksud UYM memintanya ceramah tentang sedekah di hadapan karyawan.
"Datanglah saya, seperti biasa, saya bercerita tentang sedekah, saya nyuruh sedekah. Peristiwa itu sebenarnya dilihat beliau bahwa itu kebiasaan saya ketika bersedekah. Di hari itu juga mobil itu saya sedekahin. Ini letak kesalahannya. Harusnya saya bilang dulu dengan beliau," ungkapnya.
UYM mengatakan diirnya memang mendorong orang bersedekah namun tidak pernah memaksa. Dan, tidak pernah dirinya membawa uang sedekah yang dikumpukan. "Ada satu aja (membawa uang sekedekah) saya berhenti jadi ustaz," tegasnya.
Dan, setelah sedekahin mobil itu untuk operasional, UYM mengakui ada salahnya yang tidak menemui langsung orang itu saat ingin memperpanjang STNK.
"Saya salah saya pakai sopir saya, seharusnya saya karena saya yang dikasih, di situlah kurang abadnya," tukasnya.
Kemudian 2007, UYM dijemput pakai mobil itu yang sebelumnya ada branding usaha orang yang memberi mobil tetiba sudah diganti dengan brand lain oleh orang lain, yang disedekahin mobil.
"Itu kesalahan saya, kalau tipu menipu enggak. Jadi kemarahan (beliau) saya disebut punya usaha serupa menandingi beliau," timpalnya.
Mulailah setelah itu, dia menduga tuduhan menggondol uang sedekah makin masif. Misalnya kaya karena jual agama.
"Pesantren yang saya dirikan sama kawan-kawan, anak saya sekolah di situ, enggak bayar ditagih, gimana saya mau nipu," sebutnya.
Dia sejatinya penasaran sampai sekarang bagaimana isu membawa sedekah umat dituduhkan kepadanya.
UYM meminta panitia yang pernah bekerja sama mengundangnya dalam satu pengajian yang disisip dengan acara sedekah untuk bicara ke publik.
"Dari 1999-2021 kalau ada cerita saya menggondol duit sedekah, tapi benar ya, jangan cuma ngecap, ya sampaikan monggo satu aja. Saya berhenti jadi ustaz. Mana buktinya kagak ada bos," tegasnya.
UYM mengatakan siap menjalani proses hukum dengan tuduhan memakan uang umat.
"Saya enggak pernah berlindung di balik ketek siapapun, di balik rezim siapa pun, enggak ada pakai uang. Saya jalani, ada yang dua hari BAP, bolak balik. Ada kali 5 sampai 8, terakhir di pengadilan negeri," bebernya.
Dia juga menyebut tuduhan investasi bodong bahwa dari 2900 orang yang ikut patungan usaha, sudah 2500-an lebih uang umat dikembalikan.
"Saya koordinasi dengan OJK, BI, teman-teman Kementrian Koperasi, saya terbuka menyampaika, enggak mungkin bohong," katanya.
Dia mengatakan sejak 2012-2021 ada beberapa orang yang mempersalahkan.
"Ada yang belum dipulangi ini kayak dirawat enggak pengen dipulangi. Ada yang minta ganti Rp1,8 miliar dari investasi Rp10 juta, terakhir gugat lagi ke pengadilan negeri minta gantinya Rp80-an sekian. Ada lima yang menggugat ke pengadilan negeri. Ini apa, emang saya penjahat kayak apa, terserahlah mau nuduh apa," tutur Ustaz Yusuf Mansur. ***