SEWAKTU.com -- Ada sederet kejanggalan terkait Pondok Pesantren milik Herry Wirawan. Sederet kejanggalan tersebut antara lain, orang tua santriwati diminta Herry Wirawan untuk bantu pembangunan pesantren dengan menyumbang kayu sampai dengan tenaga.
Orang tua santriwati itu, artinya, ikut menjadi pekerja untuk membangun pesantren milik Herry Wirawan.
Herry Wirawan sendiri menyebar proposal untuk memperoleh bantuan sampai akhirnya bisa membangun Pondok Pesantren tersebut.
Guru atau pengajar di pesantren itu juga hanya ada satu orang, yaitu Herry Wirawan sendiri. Saat ada guru lain datang, waktunya tidak tentu dan hanya bersifat guru panggilan.
Berbeda dari sekolah atau pesantren pada umumnya. Pada pesantren ini, tidak ada ijazah untuk santri yang sudah lulus sekolah.
Baca Juga: Bukan 12 Orang, Korban Pencabulan Herry Wirawan Total Ada 21 Santri
Ada korban yang disebut lulus SMP di pesantren itu, namun ijazahnya tidak ada. Santriwati yang menjadi korban pemerkosaan tersangka Herry Wirawan dirayu dengan biaya pesantren hingga sekolah gratis.
Para korban pemerkosaan Herry juga kebanyakan berasal dari Garut, datang sejak 2016 atau saat masih duduk di bangku SMP. Demikian diungkap Ketua P2TPA Garut, Diah Kurniasari Gunawan.***
Artikel Terkait
Astaghfirulloh, 14 Santri Diperkosa Ustadz saat Mondok, Ada yang Sampai Hamil dan Melahirkan
Berkaca dari Herry Wirawan yang Cabuli 13 Santriwati, Arie Untung Imbau Lebih Selektif Memilih Pesantren
Murka dengan Herry Wirawan Pelaku Pemerkosaan 13 Santriwati, Deddy Corbuzier : Hukum Matilah, Ribet Amat
Bukan 12 Orang, Korban Pencabulan Herry Wirawan Total Ada 21 Santri
Sederet Rayuan Maut Ustad Cabul Herry Wirawan ke Santri: 'Guru Itu Salwa Zahra Atsilah, Harus Taat Sama Guru'