Asal Usul Wewe Gombel, Hantu yang Suka Menculik Anak Kecil

- Senin, 1 Agustus 2022 | 23:22 WIB
Illustrasi Asal Usul Wewe Gombel, Hantu yang Suka Menculik Anak Kecil. (Ilustrasi Pramono Estu)
Illustrasi Asal Usul Wewe Gombel, Hantu yang Suka Menculik Anak Kecil. (Ilustrasi Pramono Estu)

Beberapa orang menyebut daerah itu merupakan wilayah kerajaan hantu. Peristiwa kemunculan wewe gombel ini di antaranya terjadi di wilayah Semen, Wonogiri dan Klaten, Jawa Tengah.

Baca Juga: Asal Usul Genderuwo, Hantu Cabul yang Doyan Main Perempuan

Ciri khas dari wewe gombel atau kolong wewe ini adalah bentuk buah dadanya yang besar dan menjuntai seperti buah pepaya. Kabar lain mengatakan bahwa anak-anak yang diculik oleh wewe gombel akan di beri makan tai, tokai, atau kita sebut saja dengan kotoran manusia. Jika si anak tidak mau, maka terpaksa sia anak akan di suapin secara paksa.

Terkadang anak-anak yang diculik akan mengalami halusinasi sehingga kotoran manusia yang ia lihat seolah-olah adalah makanan lezat yang paling ia sukai.

Tujuannya adalah membuat anak menjadi bisu agar tidak bisa menceritakan apa yang telah ia alami ataupun bentuk dari wewe gombel yang menyeramkan tersebut.

Baca Juga: Asal Usul Pocong, Beginilah Cerita Sebenarnya Dari Hantu Pocong Ini

Cerita wewe gombel ini juga kerap dipakai orangtua untuk menakuti anak agar tidak keluyuran keluar rumah sendirian. Orang tua bakal bilang, "awas jangan keluar sendirian" nanti digondol (dicuri) wewe gombel. Mendengar ancaman seperti itu si anak pasti takut.

Untuk mencari anak yang dicuri oleh wewe gombel ini yakni dengan keliling rumah atau kampung sambil menabuh tampah (nampan besar terbuat dari anyaman bambu), sambil bernyanyi "blek-blek ting, blek-blek ting (menyebut nama anak yang hilang) muncula atau keluarlah," dinyanyikan sambil keliling rumah atau kampung tujuh kali.

Itulah asal usul wewe gombel, bagaimana menurut anda?***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X