SEWAKTU.com - Siapa sih diantara kalian tidak tahu dengan salah satu brand fashion terkenal dunia, Victoria Beckham.
Dibalik kesuksesan brandnya, Victoria Beckham ternyata mengalami kesulitan bersaing hingga pada akhirnya terlilit utang.
Kabar Victoria Beckham terlilit utang sendiri sebenarnya sudah berhembus cukup lama. Baru-baru ini bahkan dilaporkan harus memotong harga banyak pakaian untuk bisa melunasinya.
Baca Juga: Alasan Masuk Akal Mengapa Memberi Utang Jauh Lebih Mudah Dibandingkan Menagihnya
Brand fashion Victoria Beckham dilaporkan terlilit utang cukup besar.
Dikutip Sewaktu.com dari laman Mirror, perusahaan tersebut harus melunasi £53.9 juta atau sekitar Rp 961 miliar.
Dikatakan utang Victoria Beckham memang semakin bertambah setelah mengalami kerugian Rp 117 miliaran pada 2020.
Bukan rahasia lagi jika Victoria Beckham kurang beruntung dalam bisnis fashionnya. Dilaporkan bahwa sang suami juga harus ikut membantu usaha sang istri yang belum juga keluar dari lilitan utang.
Baca Juga: Masih Punya Utang? Segerakanlah Lunasi, Ini Bahaya Akibat Menunda Membayar Utang
Dua tahun lalu, ibu empat anak tersebut sudah berutang Rp 630 miliaran dan karena pandemi Corona tampaknya situasi mereka tidak kunjung membaik.
Bahkan dalam web resmi mereka, terlihat hampir semua koleksi fashion Victoria Beckham diskon hingga 70 persen.
Hal itu cukup jarang terjadi terutama untuk brand-brand ekslusif. Di e-commerce, The Outnet sejumlah dress bahkan dipotong harga hampir £ 1.300 atau Rp 23 jutaan.
Baca Juga: Daftar 9 Negara Terancam Bubar Seperti Sri Lanka karena Utang dan Krisis Ekonomi, No.2 Gak Disangka
Artikel Terkait
Gara-gara Utang Rp700 Ribu sama Wendi Cagur, Ayu Ting Ting Sampai Ditegur Pedagang
Terlilit Utang Puluhan Juta, Aris Idol Terpaksa Jual Gitar Kesayangannya, Bersyukur Dibeli Raffi Ahmad
Masih Punya Utang? Segerakanlah Lunasi, Ini Bahaya Akibat Menunda Membayar Utang
Alasan Masuk Akal Mengapa Memberi Utang Jauh Lebih Mudah Dibandingkan Menagihnya
Daftar 9 Negara Terancam Bubar Seperti Sri Lanka karena Utang dan Krisis Ekonomi, No.2 Gak Disangka