Bahasa Jaksel, Betulkah Dapat Mempengaruhi Kemajuan Akademik Sekolah?

- Jumat, 8 Juli 2022 | 22:27 WIB
Illustrasi Bahasa Jaksel, Betulkah Dapat Mempengaruhi Kemajuan Akademik Sekolah? (Foto/Pinterest.)
Illustrasi Bahasa Jaksel, Betulkah Dapat Mempengaruhi Kemajuan Akademik Sekolah? (Foto/Pinterest.)

SEWAKTU.COM - Apakah kamu termasuk yang suka menggunakan Bahasa Jaksel setiap harinya? Alias suka mencampur bahasa Indonesia dan Inggris dalam satu kalimat.

Which is, literally, basically, misalnya, jadi kata-kata yang paling sering digunakan dalam satu kalimat campur. Atau mungkin juga kamu termasuk yang sebal kalau temanmu mulai menggunakan Bahasa Jaksel atau Bahasa gado-gado ini?

Well, ternyata fenomena ini memang punya kelebihan dan kekurangannya. Selain itu, muncul juga bukan tanpa alasan. Simak Bahasa Jaksel atau Bahasa gado-gado, betulkah dapat mempengaruhi akademik?

Baca Juga: Bahasa Jaksel 2022, Amankah Untuk Perkembangan Anak?

Mengutip dari berbagai sumber, pengamat sosial budaya dari Universitas Indonesia Devie Rahmawati, mencampur bahasa adalah lambang hierarki yang menunjukkan status sosial, pendidikan, dan kehormatan.

Menurut Devie, dengan bicara menggunakan bahasa Inggris walaupun separuh-separuh akan dilihat lebih keren. Dan kenapa dihubungkan dengan anak Jaksel, padahal banyak juga anak yang tinggal di daerah lain menggunakannya?

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of National Academy of Science, orang yang sering pakai bahasa bilingual, punya kemampuan kognitif yang lebih menonjol.

Baca Juga: Bahasa Jaksel, Fenomena Sosial Greget yang Which is Diciptakan Anak Muda Overwhelm

Ya, ketika mereka pakai dua bahasa secara bergantian dalam satu kalimat, maka hal tersebut akan melatih otak untuk 'bekerja'.

Penelitian lain menyebut bahwa mereka yang sering pakai bahasa campur-campur, terbukti pada kaitannya dengan kemajuan akademik di sekolah. Nggak cuma 'anak Jaksel', di sejumlah negara lain juga kerap ditemui mencampur dua bahasa.

Baca Juga: Bahasa Jaksel, Bahasa Gaul Overrated Anak Tongkrongan Jaksel

Menurut Dennis, vlogger dan instagramer asal Amerika yang kini menjadi guru bahasa Inggris, itu terjadi lebih karena ada keluarga campuran dalam satu rumah. Tetapi semisal di Indonesia tidak ada keluarga campur begitu, tren mencampur dua bahasa bukan hal yang buruk menurutnya.

Hal ini juga bikin orang lebih berani dan percaya diri bicara pakai bahasa Inggris. Demikian katanya seperti dikutip dari berbagai sumber. So, mesti kerap 'digoda' karena dianggap terlalu gaya, ternyata ada kelebihan ini yang bisa dipetik ya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X