Bahasa Jaksel 2022, Amankah Untuk Perkembangan Anak?

- Kamis, 7 Juli 2022 | 23:47 WIB
Illustrasi Bahasa Jaksel 2022, Amankah Untuk Perkembangan Anak? (Foto/Pinterest.)
Illustrasi Bahasa Jaksel 2022, Amankah Untuk Perkembangan Anak? (Foto/Pinterest.)

SEWAKTU.COM - Bahasa Jaksel 2022. Ketika anak-anak belajar bahasa kedua di usia muda (kisaran 0 hingga 3 tahun), otak mereka bersifat lebih fleksibel, dan ini membuat mereka lebih mudah menerima informasi.

Bahkan, manfaat mental dari memulai belajar bahasa baru atau Bahasa Jaksel 2022 sejak dini juga tampak bertahan saat anak-anak tumbuh menjadi dewasa. Bahasa Jaksel Bisa Bantu Kepekaan Berbahasa Anak Sejak Dini?

Jika kamu adalah seorang monolingual, dan berharap untuk mengajari anak-anakmu bahasa lain, ada cara untuk memperkenalkannya di lingkungan rumah. Misalnya, ajak sang anak menyanyi dan mendengarkan musik dalam bahasa lain, menonton acara TV pendidikan belajar bahasa atau dengan code mixing dalam Bahasa Jaksel 2022.

Baca Juga: Ebook Gratis Islam, 5 Situs Download Ebook Gratis Islam! Cek Disini

Ataupun, menurut rekomendasi American Speech-Language-Hearing Association, kamu bisa ajak anak mengikuti kelas bahasa untuk memperkenalkan anak-anak ke bahasa lain. Tapi, lingkungan ternyata memiliki pengaruh sangat krusial terhadap kepekaan berbahasa seseorang.

Menurut jurnal yang diterbitkan International Journal of Information and Technology di tahun 2018, lingkungan fisik menjadi salah satu faktor pendorong anak dalam mengakuisisi kecakapan bahasa kedua selain bahasa ibu.

Di samping itu, buku yang ditulis oleh Stephen D. Karsen dari University of Southern California pada 1981 mengatakan bahwa frekuensi interaksi anak dengan lingkungan di luar sekolah sangat penting dalam mendukung kecakapan anak belajar bahasa asing.

Baca Juga: Ebook Novel Tere Liye, Kegiatan Menulisnya Hanya Hobi? Begini Penjelasannya

Dari segi belajar bahasa Inggris, mereka yang tinggal di Jakarta mungkin cukup beruntung karena bisa merasakan langsung pergaulan yang menggunakan sistem komunikasi campur aduk dua bahasa (code mixing).

Ini lantaran mereka sudah familiar dengan istilah “bahasa Jaksel”, yakni praktik verbal bahasa Indonesia dengan menggabungkan beberapa kosa kata bahasa Inggris. Praktik ini lumrah ditemui di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel), sebuah daerah yang dikenal sebagai “gudang” masyarakat Jakarta berpendapatan menengah ke atas.

Baca Juga: Ebook Dale Carnegie, Berikut 10 Kutipan Terkenal Dari Ebook-nya!

Terkadang, bahasa Jaksel yang terkenal dengan frasa “which is literally” dan “like actually” ini kerap dapat cemoohan, guyonan, bahkan “nyinyiran” dari publik. Namun, praktisi pendidikan bahasa asing Dennis Perez berpendapat, praktik bahasa Jaksel dan code mixing secara umum akan berdampak positif bagi kecakapan seseorang dalam mempraktikan bahasa Inggris.

Bahkan, praktik tersebut dianggapnya bisa meningkatkan keberanian seseorang untuk berbicara bahasa asing. Sebab, sebagian orang Indonesia disebutnya masih takut berbicara bahasa asing lantaran takut salah tata bahasa atau memiliki kosa kata yang terbatas.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ananta Wira Mahmuda

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X