SEWAKTU.com - Di antara peristiwa bersejarah yang paling monumental dalam sejarah Islam, Fathu Makkah menonjol sebagai titik balik yang mengubah arus perkembangan agama islam saat ini.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 8 Hijriyah, Fathu Makkah merupakan manifestasi dari esensi Islam sebagai agama yang mengutamakan perdamaian.
Kemenangan ini meraih perhatian khusus karena berhasil dicapai tanpa pertumpahan darah yang berarti, menunjukkan kasih sayang dan pengampunan Nabi Muhammad SAW kepada penduduk Mekkah.
Jauh sebelum Fathu Makkah, keinginan untuk kembali ke Mekkah telah terpatri dalam hati kaum Muslimin.
Hal ini terlihat jelas ketika Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya melakukan perjalanan untuk umroh pada tahun 6 Hijriyah, yang terhenti di Hudaibiyah karena penolakan dari kaum Quraisy.
Baca Juga: RELA DIPENJARA, PESULAP MERAH SANGAT PUAS! Bongkar Fakta Gus Samsudin Yang Tersangka Aliran Sesat
Situasi ini memicu perundingan yang berujung pada Perjanjian Hudaibiyah, sebuah kesepakatan gencatan senjata yang membuka peluang bagi umat Islam untuk melakukan umroh di tahun berikutnya.
Perjanjian Hudaibiyah tidak hanya membuka jalan bagi umat Islam untuk kembali ke Mekkah, tetapi juga menunjukkan kemampuan diplomasi dan kesabaran Nabi Muhammad SAW.
Perjanjian ini menggarisbawahi nilai-nilai perdamaian dan koeksistensi, memberikan ruang bagi penyebaran Islam secara damai.
Namun, ketenangan tidak bertahan lama. Kaum Quraisy melanggar perjanjian dengan menyerang sekutu Muslim, Suku Khuza'ah.
Tindakan ini memicu kemarahan Nabi Muhammad SAW, yang kemudian memutuskan untuk mengambil tindakan tegas dengan mempersiapkan pasukan untuk membebaskan Mekkah.
Dengan strategi yang matang dan pasukan yang kuat, Nabi Muhammad SAW memimpin umat Islam menuju kemenangan.
Apa yang terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 8 Hijriyah menjadi bukti nyata kasih sayang dan kebijaksanaan Nabi Muhammad SAW.
Fathu Makkah dicapai dengan minimnya pertumpahan darah. Kaum Quraisy yang sebelumnya menolak kedatangan umat Islam, akhirnya menyerah dan menerima Islam sebagai agama perdamaian.
Artikel Terkait
Momen Kocak Dedi Mulyadi Nikahkan Lansia 85 Tahun di Subang, Tamu Ngakak Aki Jaya Lupa Nama Calon Istri
Catatan DPRD Kota Bekasi atas Pelayanan Publik di Lingkup Pemkot Bekasi
Ketua DPRD Kota Bekasi Apresiasi Realisasi Pembangunan di Wilayah Kota Bekasi
DPRD Kota Bakal Minta Penjelasan dari Pj Wali Kota Bekasi Terkait Rencana Mutasi
Tempat Hiburan Malam di Kota Bekasi Masih Boleh Buka saat Ramadhan, Anggota DPRD Komisi II Protes Keras
Sadisnya Nenek Hanisa Tega Habisi Nyawa Tetangga Pakai Batu, Niatnya Mau Bayar Utang Malah Bunuh
Pengakuan Pilu Azhiera Adzka Mantan Istri Kurnia Meiga: Aku Dikasih Tiket di Tribun Biasa Sedangkan Selingkuhan Dapat VIP