SEWAKTU.com -- Kasus korupsi di Indonesia seperti sudah mendarah daging. Tindakan korupsi para pejabat membuat masyarakat sengsara.
Namun, apakah perilaku yang mirip dengan korupsi sudah ada sejak zaman Nabi, bahkan sebelum masa kenabian.
Korupsi, yang pada intinya adalah penyalahgunaan kekuasaan atau wewenang untuk keuntungan pribadi, telah menjadi masalah di berbagai masyarakat sepanjang sejarah.
Dalam konteks sejarah Islam, ada beberapa contoh pengingkaran amanah, penyalahgunaan harta, atau tindakan yang tidak jujur yang bisa dikategorikan sebagai bentuk korupsi.
Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang praktik-praktik seperti ini. Islam sangat menekankan nilai-nilai kejujuran, amanah (kepercayaan), dan keadilan.
Ada beberapa contoh dalam hadis dan sejarah kehidupan Nabi yang menunjukkan sikap tegas terhadap korupsi atau penyalahgunaan amanah.
Salah satu contoh terkenal adalah peristiwa setelah penaklukan Makkah, di mana seorang wanita dari keluarga terhormat mencuri, dan masyarakat ingin melindunginya dari hukuman.
Namun, Nabi Muhammad SAW menolak permintaan tersebut dan menegaskan bahwa hukuman harus adil, tidak peduli status sosial seseorang.
Dalam Al-Qur'an, meskipun kata "korupsi" secara spesifik mungkin tidak disebut, banyak ayat yang mengecam segala bentuk pengkhianatan amanah, ketidakadilan, dan penipuan.
Salah satu contohnya adalah dalam Surah Al-Baqarah ayat 188, yang melarang memakan harta orang lain secara batil atau dengan cara yang tidak benar.
Jadi, meskipun istilah "korupsi" mungkin belum digunakan pada zaman Nabi Muhammad SAW, prinsip-prinsip anti-korupsi sudah sangat kuat dan menjadi bagian dari ajaran Islam.