mutiara

Tiga Jenis Ujian Hidup dan Cara Megatasinya Menurut Al Quran

Rabu, 20 Oktober 2021 | 14:30 WIB
ilustrasi membaca Al Quran (pexels-photo-Rodnae Production)

SEWAKTU.com -- Pernakah merasakan ujian hidup ini? Kalau sudah pernah ataupun tengah menjalani ujian hidup, semoga kepahitannya tidak sampai membuat kita merasa bahwa kehidupan ini tidak ada artinya lagi sehingga berkata, cukuplah hidup ini sekali saja maupun beranggapan kalau hidup itu hanya di dunia dan meragukan akhirat.

Janganlah kita menjadi seseorang yang pesismis. Tetaplah tenang dalam menghadapi berbagai macam ujian. Karena, kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.

Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Merekalah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. Al Baqarah [2]: 155-157).

Baca Juga: Diperingati Setiap Tanggal 20 Oktober, Berikut 5 penyebab Osteoporosis Menyerang Tubuh di Usia Muda

Bersabar dan yakinlah kepada-Nya. Kita semuanya ciptaan dan milik Allah Taala. Tidak ada yang perlu kita risaukan. Dan, bagi saudara yang merasa belum pernah menemui kepahitan dalam hidup ini, maka bersiaplah. Sesungguhnya, kepahitan yang sedikit itu sudah pasti akan disentuhkan kepada kita. Namun, kita jangan takut karena semuanya sudah diukur. Kepahitan itu pun sebenarnya adalah kabar gembira apabila kita bersabar.

Ada tiga jenis kepahitan yang dapat kita pahami. Pertama, kepahitan yang memang sudah ditentukan oeh Allah ketika kita masih di kandungan ibu. Ibarat kita sekolah, kepahitan ini seperti jadwal ujian yang sudah ditentukan, misalkan kita akan mengalmi kecelakaan di tanggal sekian. 

Baca Juga: Mengenal Zodiak Cancer, Si Loyal Tapi Selalu Curigaan Pada Orang-orang Sekitarnya

Oleh karena itu, sikapilah dengan baik dan tenang. Boleh jadi, ada di antara saudara yang sedang membaca bertanya, bisakah jadwal ujian yang telah ditentukan ini ditolak? Jawabannya bisa, tolaklah dia dengan sedekah dan doa. Tapi kalau kita sudah bersedekah dan berdoa, ujian itu tetap terjadi, yakinlah bahwa itulah yang terbaik menurut Allah, Zat Yang Maha Mengetahui.

Kedua, kepahitan sebagai buah dari keburukan kita sendiri. Kalau yang pertama ibarat jadwal ujian, yang ini ibarat tugas atau PR akibat kita bebuat kesalahan. Cara menyikapinya dengan bertobat. Periksalah diri kita, dosa apa yang telah menjadi pengundang masalah maupun musibah. Sesali dan mengaku kepada Allah SWT. 

Baca Juga: Dalil Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H, Kedelapan: Syair Pujian Terhadapnya

Jadi, tidak cukup dengan tenang saja. Kita jangan pula sibuk memeriksa dosa orang lain atau mencari-cari kambing hitam. Misalkan kita kecopetan. Antara kita dan si copet punya urusan asing-masing dengan Allah SWT.

Si copet mengambil dompet kita, itu digerakkan oleh Allah SWT. Dia hanya petugas yang membuat kita kehilangan. Memang sejak awal dia memang punya niat jahat dan kitalah yang Allah takdirkan menjadi bagian terwujudnya niat buruknya itu. Dia mendapatkan dosanya sedangkan kita mendapat cobaannya. (Aa Gym, 2019)

Baca Juga: Dalil Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H, Ketujuh: Ketahui Sirah dan Meniru Perilakunya

Oleh karena itu, kita harus fokus bertanya pada diri kita sendiri, dosa apa yang sudah kita lakukan sehingga si copet mengambil punya kita? Terus periksa dan bertaubat. Kalau kita sibuk memikirkan copetnya dan tidak bertaubat, nanti bisa didatangkan lagi copet yang lain oleh Allah karena pengundang masalahnya masih kita pegang. 

Halaman:

Tags

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB