mutiara

Beragama Islam Sampai Maut Memisahkan Menurut Ustadz Bachtiar Nasir

Sabtu, 23 Oktober 2021 | 12:35 WIB
Ilustrasi Muslim. Foto/Istimewa.

“Berserah dirilah! Dia (Ibrahim) menjawab, ‘Aku berserah diri kepada Rabb seluruh alam.”

Aslim” artinya berislamlah. Inilah wasiatdari Allah kepada Ibrahim , lau Ibrahim mewasiatkannya kepada kedua anaknya, Ishaq dan Ismail mewasiatkannya, hingga kepada nabi kita, Muhammad, dan umatnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Army Of The Dead: Misi Melawan Zombie, Saksikan di Netflix

Nabi Ishaq mewasiatkan kepada putranya, Nabi Ya’qub dan Ya’qub mewasiatkan ucapan ucapan ini kepada Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya. “Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilihkan kepada kalian agama pilihan. “Yaitu agama Nabi Ibrahim yang disebut agama Hannifiyyah.

Wasiat ini berlanjut ke Nabi Musa, lau ke Nbi Isa, sampai nabi penyempurna risalah Allah, yaitu Nabi Muhammad dengan mukjizatnya yang berupa Al Quran.

Agama para nabi dan rasul, sejak Nabi Adam hingga Nabi Muhammad adalah satu, yaitu Islam. Pada dasarnya ini adalah satu rentetan agama Hanifiyah, agama tauhid, yang tidak berbeda antara ajaran yang disampaikan Nabi Ibrahim, Musa, dan Isa, semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada mereka.

Banyak yang mengaku menganut Agama Ibrahim (Abrahamic Relogion), tetapi mereka keliru karena mengikari ajaran Nabi Muhammad. Begitu juga dengan pengikut nabi-nabi lain seperti Isa.

Baca Juga: Berdamai, Polisi Resmi Hentikan Kasus Saling Lapor Jonathan Frizzy dan Dheva Devanka

Dari para  nabi sebelumnya, kalimat yang sampai kepada Nabi Muhammad, yaitu “La ilaha illallah.” Tiada tuhan selain Allah. Katakanlah, Dia-lah Allah Yang Maha Esa. Tuhan tidak berbapak, tidak pula beranak.

Bukan tuhan dari benda-benda yang diciptakan oleh tangn manusia, atau bukan pula tuhan yang berupa benda-benda langit di angkasa. Bukan tuhan dari manusia, bukan pula tuhan perwakilan di muka bumik yang dianggap suci dan berkah.

Kalau ada teori yang mencampuradukkan atas nama Abrahamic Religion, lalu membolehkan nikah beda agama, itu bukan agama Ibrahuim karena di dalamnya sudah dicampuri kesyirikan dan kefasikan.

Agama Ibrahim tidak mengakui tiga tuhan. Tuhan yang kadang berubah menjadi anak dan kadang menjadi bapak. Kadang tuhan jadi makhluk dan makhluk jadi tuhan. Semua itu sudah jauh menyimpang dari aqidah yang disampaikan oleh Nabi Ibrahim.

Baca Juga: Kutipan Paling Memotivasi Dari Novel Best Seller 'Negeri 5 Menara' Karya Ahmad Fuadi

Sebab, agama Ibrahim itu hingga akhir hayatnya adalah agama tauhid, agama yang suci dari kemusyrikan. Jelas sekali tauhid yang dibawa Nabi Ibrhim itu, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Wahai kaumku, aku berlepas diri dari semua yang kalian syirikkan.” (QS Al-An’am [6]: 78)

Maksudnya, Ibrahim menyatakan berlepas diri dari kemusyrikan yang terjadi pada kaumnya, ataupun dari penyelewengan aqidah setelahnya. Misalnya, bagaimana mungkin ada tuhan berubah wujud menjadi makhluk, memjadi tuhan bapak atau menjadi tuhan anak?

Halaman:

Tags

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB