SEWAKTU.com -- Umat muslim dianjurkan untuk membaca doa sholat Jumat yang bahkan paling utama dari istighfar lainnya.
Untuk bacaan doa sholat Jumat ni dibaca di antara dua Khutbah Jumat. Hal tersebut dijelaskan oleh Buya Yahya, pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah.
Mengutip dari kanal YouTube Al-Bahjah TV yang diunggah pada 4 Februari 2022, dalam ceramah Buya Yahya menjelaskan bahwa amalan doa sholat Jumat antara dua Khutbah Jumat.
Dianjurkan di antara dua Khutbah Jumat itu berdoa apa saja, karena itu saat dikabulnya doa. Namun sebagian ulama menyarankan untuk membaca doa Sayyidul Istighfar. Doa Sayyidul Istighfar merupakan doa paling utama dari doa istighfar lainnya.
Baca Juga: Doa Pertanda Buruk yang Dianjurkan Rasulullah SAW, Musibah dan Cobaan Datangnya dari Allah SWT
Berikut ini doa di antara dua Khutbah Jumat:
“Allahumma anta rabbi, la ilaha illa anta khalaqtani. Wa ana ‘abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘udzu bika min syarri ma shana‘tu. Abu’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abu’u bidzanbi. Faghfirli. Fa innahu la yaghfirudz dzunuba illa anta.”
Artinya:
"Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau,” (HR. Bukhari no. 6306).
Baca Juga: Doa Masuk Kamar Mandi dan Doa Keluar Kamar Mandi, Dianjurkan Dalam Al Quran Surat Gafir Ayat 60
Jamaah sholat Jumat dianjurkan untuk menyibukkan diri dengan berdoa. Sebab berdoa ketika khatib duduk pada saat pergantian khutbah pertama dan kedua dapat di ijabah oleh Allah SWT.
Khutbah Jumat merupakan salah satu syarat sah dalam menjalankan sholat Jumat. Adapun dua khutbah itu dibacakan sebelum melaksanakan sholat Jumat.
Khutbah pertama dan kedua dipisahkan dengan duduk. Hal ini berdasarkan sebuah hadist dari Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu berkhutbah dua kali dan duduk antara keduanya.” (HR. Bukhari no. 928).***