Karena itu, sekian banyak ulama menekankan, bahwa ayat ini adalah tuntunan dalam konteks hubungan anatarpribadi.
Atau pribadi dengan Allah dalam rangka meraih ampunan-Nya, bukan dalam konteks ajaran agama.
Siapa pun kita, dalam kondisi apa pun, harus mampu menolak kejahatan dengan kebaikan. Jadi aneh kalau ada orang tua tidak bisa melerai anak-anaknya yang berselisih.
Akhirnya, yang keluar adalah kata-kata yang tidak pantas disengar anak, atau justru melemahkan karakter anak.
Baca Juga: Tips dan Trik Agar Tes PCR Cepat Negatif Menurut Dokter Otto Rajasa, Cobain Deh
Misalnya ucapan, “kamu nih sebagai kaka seharusnya mengalah.”akibatnya, sang kakak bilang begini dalam hati, “Maunya sih saya tidak mau jadi kakak, apalagi punya adik seperti ini.” (Bachtiar Nasir, 2016)
Teman sebayanya, lalu berkeluh kesah mengenai ketidaknyamanan di rumah, dan curhat tentang orang tuanya.
Bahayanya lagi, teman sebayanya memberikan masukan negatif, lalu sang anak semakin hari semakin tidak nyaman di rumah dan lebih memilih berada di luar dan menjadi anak-anak yang tidak terkendali emosinya.
Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Toxic People Agar Tetap Bahagia, Jadi Jangan Diambil Pusing!
Sejak kecil, orang tua sudah harus mendidik bagaimana agar anak-anaknya mampu menghadapi kejahatan dan membalasnya dengan kebaikan.
Ajarkan anak kompak sejak sekarang agar tidak saling berebut sewaktu bagi-bagi warisan nanti.***