mutiara

2 Metode Penentuan Awal Ramadhan dan Akhir Ramadhan Rukyatul Hilal dan Hisab, Apa Itu?

Senin, 28 Maret 2022 | 12:40 WIB
Metode penentuan hilal dan hisab awal Ramadhan dan akhir Ramadhan. Foto/Ist.

SEWAKTU.com -- Sebentar lagi, umat muslim di seluruh dunia akan bertemu dengan Ramadhan. Sebelum memasuki bulan Ramadhan, ada dua metode penetapan awal Ramadhan dan metode penetapan akhir Ramadan. 

Kedua metode yang sering dipakai yaitu Rukyatul hilal dan hisab. Kedua metode Rukyatul dan hisab, dilakukan untuk menentukan awal Ramadan adalah hilal (rukyat) dan hisab. 

Untuk tahu kedua metode penetapan Ramadhan ini, simak artikel dibawah ini. Untuk metode pertama penetapan Ramadhan yaitu hilal atau (rukyat).

Untuk metode penetapan Ramadhan hilal atau rukyat adalah proses mengamati visibilitas hilal di langit.

Baca Juga: Heboh! Himbauan MUI Kabupaten Bekasi Larang Pedagang Jualan saat Ramadhan Disorot Komika Pandji Pragiwaksono

Hilal sendiri yakni bulan sabit pertama setelah datangnya ijtimak. Waktu terbaik melakukan adalah menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak.

Apabila hilal sudah terlihat, maka pada waktu maghrib waktu setempat sudah memasuki tanggal 1 untuk melihat hilal, cukup menggunakan teleskop standar.

Tetapi, saat ini rukyat juga dilakukan dengan menggunakan teleskop yang dilengkapi CCD Imaging untuk lebih memperjelas tampilan hilal.

Baca Juga: Tips Khatam Al Quran Selama Satu Bulan Penuh di Bulan Ramadhan, Insya Allah Diberikan Kemudahan

Selanjutnya untuk metode kedua yaitu hisab. Untuk metode hisab adalah penghitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan awal bulan pada kalender hijriah.

Dengan metode hisab mengandalkan posisi matahari dan bulan terhadap bumi. Posisi matahari menjadi penting karena menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu sholat.

Lalu posisi bulan diperkirakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender hijriah, termasuk untuk menentukan Ramadan.

Seringkali saat awal bulan datang; matahari, bulan, dan bumi berada dalam posisi sebidang atau disebut pula konjungsi geosentris. Kondisi ini dinamakan ijtimak yang juga menandakan awal bulan baru. Semoga bermanfaat.***

Tags

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB