SEWAKTU.com - Saat lebaran biasanya umat Islam melakukan salam-salaman untuk meminta maaf dari satu dengan lainnya. Sering kita mendengar kalimat Minal Aidin wal-Faizin saat lebaran.
Kalimat Minal Aidin wal-Faizin terdiri dari beberapa penggal kata. kata Min artinya ‘termasuk’, Al-aidin artinya ‘orang-orang yang kembali’, Wal Artinya ‘dan’, serta Al-faizin Artinya ‘menang’.
Ketika kalimat tersebut dimaknai secara harfiah, kalimat Minal ‘Aidin wal Faizin dalam bahasa Indonesia menjadi ‘Termasuk dari orang-orang yang kembali sebagai orang yang menang’.
Baca Juga: Siapa yang Mudik? Nih Tips Mengemas Pakaian yang Benar untuk Kamu Bawa
Ucapan minal aidin wal-faizin ini menurut seorang ulama tidaklah berdasarkan dari generasi para sahabat ataupun para ulama setelahnya atau Salafus Salih.
Lalu darimana kata Minal Aidin wal-Faizin ini pertama kali?
Ternyata perkataan Minal Aidin wal-Faizin mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengkisahkan dendang wanita di hari raya.
Baca Juga: Bang Bang! Klaim Kode Redeem ML 28 April 2022, Kode Valid!
Beberapa sumber menyebutkan, Pada zaman khilafiah rosyidin, ucapan Minal Aidin wal-Faizin, digunakan sebagai ungkapan bangga atas kemenangan perang yang sebenarnya, semisal perang badar.
Jika dimaknai dalam konteks peperangan, akan berbunyi ‘Semoga Termasuk dari Orang-orang yang Kembali (dari perang) dan sebagai Orang yang Menang (dalam setiap Perjuangan Islam)’.***