SEWAKTU.com - Manusia ditahbiskan oleh Tuhan sebagai makhluk yang tidak lepas dari kesalahan. Jadi setiap orang harus selalu bisa memperbaiki kesalahannya dan menjadi manusia yang lebih baik lagi.
Namun ego dan keinginan selalu mendorong manusia untuk melupakan kesalahan dan kekurangannya sendiri.
Bahkan manusia cenderung lebih suka menilai keburukan orang lain. Sifat seperti ini mungkin termasuk dalam kategori pencemooh dan kritikus.
Baca Juga: Benar Tidak Sih Jika Siksa Kubur Dihentikan Saat Bulan Ramadhan?
Allah sangat tidak menyukai orang yang suka mengutuk dan mencela orang lain. Tidak masalah apakah seseorang rajin beribadah dan beramal.
Tetapi jika dia suka menghakimi kesalahan orang lain dan melupakan kesalahannya sendiri, maka neraka adalah bagian dari dirinya.
"Kecelakaan bagi setiap pengumpat lagi pencela." (QS: Al-Humazah, ayat 1)
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa biasanya setiap orang bodoh dalam mengoreksi kesalahannya sendiri tetapi bijak dalam menilai kesalahan orang lain.
Baca Juga: Ceramah Ustadz Khalid Basalamah: Perkara Kecil Ini Bisa Sebabkan Azab Siksa Kubur, Naudzubillah...
Lalu apa saja contoh sifat orang yang suka menilai buruk orang lain?
Terkadang kita berbicara buruk tentang seseorang di dalam hati kita. Kita bahkan terlalu sibuk memikirkan hal-hal buruk yang dilakukan orang lain sehingga kita kesal dan membenci mereka.
Kemudian kita hanya menilai orang tersebut atas perilaku buruknya seolah-olah kitalah yang paling benar.
Memegang terlalu banyak kekurangan orang lain hanya akan mengeraskan hati kita. Kita akan merasa seperti kita yang paling benar, seolah-olah kita tidak jelek sama sekali.