Bahkan jika kita tahu bahwa kita memiliki beberapa kebiasaan, kita pasti akan menyembunyikannya dari orang lain.
Tapi saat giliran kita melihat keburukan orang lain, sekecil apapun, pasti kita berlebihan. Beritahu orang lain itu lebih buruk dengan kata-kata penuh kebanggaan.
Baca Juga: 5 Keutamaan Sedekah Bagi Umat Islam, Ternyata Bisa Membebaskan Diri Dari Siksa Kubur
Apa hukuman bagi seseorang yang pandai menilai kesalahan orang lain?
Sifat buruk ini termasuk penyakit liver yang harus diberantas. Jika seseorang membawa penyakit jantung ini ke kuburan, semua ibadahnya akan ditinggalkan dan dia akan dibuang ke neraka.
Meski rajin beribadah, rajin dalam kedermawanan dan perbuatan baik, dia ahli dalam menilai kejernihannya seolah-olah dia tidak memiliki kejelasan sama sekali, dan neraka adalah tempat yang dituju. Mengapa?
Salah satu tujuan shalat adalah agar seorang muslim lebih sadar akan dosanya yang banyak, daripada bangga dengan dirinya sendiri. Tidak ada seorang pun yang berhak menilai tindakan orang lain.
Jika seseorang masih melihat secara membabi buta pada dosanya sendiri dan dengan bijaksana pada dosa orang lain, maka doanya dipertanyakan.
Apa yang harus dilakukan?
Ketika kita mengetahui keburukan seseorang, jangan simpan keburukan orang itu di dalam hati kita. Jangan sampai kita memiliki kebencian terhadap orang ini, apalagi menuruti keburukan orang lain tanpa alasan.
Beri kami pelajaran dan lupakan saja. Daripada menyimpan keburukan, lebih baik menyimpan kebaikan orang lain di hatimu sebagai pendorong.
Sudah saatnya kita sibuk memikirkan hal-hal buruk yang dilakukan orang lain.
Jadilah hamba Allah yang pandai menilai kesalahannya sendiri. Karena dengan begitu kita akan menyadari bahwa kita juga memiliki banyak dosa dan tidak memiliki kesempatan untuk memikirkan kesalahan orang lain.
Dengan demikian, kita akan selalu memohon ampun kepada Allah. Sebaliknya, orang yang jarang atau tidak pernah meminta ampun kepada Allah berarti dia adalah orang yang paling sombong.***