Usai Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq memerintah dan memimpin Islam selama dua tahun, Abu Bakar jatuh sakit.
Kondisi tersebut membuat Umar risau bila tidak menemukan pengganti Abu Bakar secepatnya.
Akhirnya, Umar bermusyawarah dengan para sahabat guna mempertimbangkan siapa yang pantas menggantikan Abu Bakar menjadi khalifah.
Abu Bakar mengungkapkan beberapa kriteria yang harus dimiliki oleh seorang khalifah. Abu Bakar kemudian memilih Umar bin Khattab untuk menggantikannya menjadi khalifah.
Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim AS yang Menjadi Kekasih Allah SWT Karena Lakukan Tiga Hal Ini
Abu Bakar pun lalu membuat bai'at yang berisi penunjukan Umar bin Khattab sebagai penggantinya dan dengan demikian, orang-orang mukmin harus patuh terhadapnya.
Umar dilantik menjadi khalifah pada bulan Jumadil Akhir tahun 13 Hijriyah.
Selama masa Umar bin Khattab menjadi khalifah menggantikan Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar RA menghadapi banyak sekali persoalan yang menantinya.
Misalnya, perang dan perdamaian, banyak masyarakat yang tidak mau membayar zakat, dan masalah sosial lainnya.
Permasalahan- permasalahan yang muncul pada masa itu berkaitan dengan keberagaman bangsa Arab dan perluasan wilayah kekuasaan Islam.Baca Juga: Ceramah Ustadz Adi Hidayat Tentang Adab dan Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban Idul Adha Sesuai Sunnah
Meski demikian, masa pemerintahan Umar bin Khattab merupakan masa yang gemilang bagi perkembangan dan kemajuan agama Islam.
Ada banyak sekali prestasi yang telah diraih pada masa itu, seperti dalam bidang perluasan wilayah, penataan administrasi negara, bidang perekonomian, keamanan dan ketertiban masyarakat, dan sebagainya.
Bahkan ada yang mengatakan bahwa Umar bin Khattab adalah sebagai pendiri Negara Islam.
Penyebutan Umar bin Khattab sebagai pendiri negara Islam tidak dikaitkan antara pendirian sebuah negara dengan kekhilafahan.
Baca Juga: Kisah Umar bin Khattab Menjadi Mualaf, Ternyata Hanya Karena Hal Ini