Sebaliknya, mereka yang tidak menyayangi orang fakir dan miskin sesungguhnya telah mendustakan agama. Allah SWT berfirman;
أرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (١) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (٢) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ
Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.” (QS. Al-Ma’un: 1-3).
Baca Juga: Ceramah Ustadz Adi Hidayat, Kunci Bekerja dengan Perasaan Tenang
Dalam surat lain, Allah melarang berbuat aniaya terhadap anak-anak yatim dan fakir miskin sebagai berikut:
فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ (٩) وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ (١٠)
Artinya: “Adapun terhadap anak yatim, maka janganlah kamu berlaku sewenang-wenang. Dan terhadap orang yang minta-minta, maka janganlah kamu menghardiknya.” (QS. Ad-Duha: 9-10).
Kecintaan kepada fakir dan miskin ini sudah dicontohkan dengan baik oleh Rasulullah SAW. Disebutkan dalam kitab Maulid Al-Barzanji, karya Syaikh Ja’far bin Husin bin Abdul Karim bin Muhammad Al-Barzanji, halaman 123, sebagai berikut:
وَيُحِبُّ الفُقَرَاءَ وَالمَسَاكِيْنَ وَيَجْلِسُ مَعَهُمْ وَيَعُوْدُ مَرْضَاهُمْ وَيُشَيِّعُ جَنَائِزَهُمْ وَلَا يَحْقِرُ فَقِيْرًا
Artinya: “Rasulullah mencintai fakir miskin, duduk bersama mereka, membesuk mereka yang sedang sakit, mengiring jenazah mereka, dan tidak pernah menghina orang fakir (miskin).”
Baca Juga: Inilah 5 Amalan Hari Jumat yang Dianjurkan oleh Rasulullah SAW
Amalan penunjang untuk mendapatkan Kunci sukses masuk surga Menurut Rasulullah SAW
1.Perbanyak ilmu, karena ilmu adalah sumber pahala jariyah yang sangat berguna di akhirat kelak.
2. Amalkan segala ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Amal tanpa ilmu adalah kesesatan, sedangkan ilmu tanpa amal adalah kemunafikan yang hakiki.
3. Setelah mengamalkan, lanjut dengan menyebarkan ilmu dan amalan yang sudah dilakukan, diutamakan kepada orang terdekat terlebih dahulu.