Aa Gym : Allah Sungguh Mencintai Orang-Orang yang Zuhud

- Sabtu, 6 November 2021 | 08:35 WIB
Berdoa kepada Allah SWT.  (Konevi/Pixabay)
Berdoa kepada Allah SWT. (Konevi/Pixabay)

SEWAKTU.com, ZUHUD yaitu melepaskan hati dari pengaruh dunia dan untuk mencintai Allah saja.

Zuhud berarti seseorang yang mengutamakan kehidupan akhirat dan mengesampingkan yang berkaitan dengan hal yang bersifat duniawi.

Zuhud bisa dilakukan tanpa harus memliki harta yang banyak, justru orang yang berzuhud mereka akan mencari harta hanya secukupnya dan seperlunya saja dan semata harta tersebut untuk mengantarkannya untuk beribadah kepada Allah SWT.
 
Imam Junaidi mengatakan bahwa zuhud artinya menganggap kecil dunia serta menghapus pengaruhnya dalam hati sementara Imam Abu Sulaiman Ad-Darani beranggapan bahwa zuhud adalah meninggalkan segala sesuatu yang menyibukkan seseorang dari Allah SWT.

Pendakwah Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym mengatakan Allah mencintai orang-orang yang Zuhud.

Dalam sosial media Instagram pribadi miliknya, beliau mengungkapkan mengapa kita itu harus zuhud.

“Mengapa kita harus zuhud? Karena sungguh Allah mencintai orang-orang yang zuhud. Lalu apa ciri-ciri orang yang zuhud?,” tulis Aa Gym dalam salah satu postingan di Instagramnya yang dikutip langsung SEWAKTU.com, baru-baru ini.

Baca Juga: Mustofa Nahrawardaya: Kalau Ade Armando Hanya Sholat 3 Waktu, di Akhirat Ketemu Firaun

Aa Gym mengatakan sebuah hadits berkaitan dengan zuhud, Rasulullah bersabda: ‘Izhad fid dunya yuhibbukallah, wazhad fima’indan nas yuhibbukan nas’ (zuhudlah terhadap apa yang ada pada dunia, maka Allah akan mencintaimu. Dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai oleh mereka) H.R. Ibnu Majah, Tabrani, Ibnu Hibban dan al-Hakim.

“Izhad fid dunya yuhibbukallah artinya zuhudlah terhadap dunia niscaya Allah akan mencintaimu, ciri orang yang zuhud terhadap dunia adalah lebih yakin dengan apa yang ada di sisi Allah daripada apa yang ada dalam genggamannya,” terang Aa Gym.

Baca Juga: Keistimewaan Luar Biasa Dari Surat Al-Fatihah yang Ada Dalam Kitab Suci Al-Qur’an

Zuhud memiliki tiga tingkatan yang dapat dipahami menurut Imam Ahmad :
1.    Orang yang awam beranggapan bahwasannya zuhud adalah meninggalakan keharaman.

2.    Orang yang istimewa (khawash) beranggapan bahwa zuhud ialah meninggalkan hal-hal yang halal sekalipun meninggalkan kebutuhannya.

3.    Dan orang yang sangat istimewa (al-‘arifin) beranggapan bahwa zuhud itu melupakan dan meninggalkan apapun yang dapat mengganggunya untuk mengingat dan beribadah kepada Allah SWT.

Zuhud sendiri dijelaskan dalam Al-Qur’an yang membahas dan menjelaskan mengenai hal-hal dan ketentuan-ketentuan zuhud, yaitu:

Dalam Al-Qur’an surah Al-A’la ayat ke-16 dan 17, Allah berfirman :
“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat lebih baik dan kekal” (Q.S. Al-A’la : 16-17).

Orang-orang kafir lebih menginginkan kehidupan dunia , jika disebutkan kehidupan akhirat mereka akan berpaling darinya.

Allah menjelaskan bahwa tidaklah mereka menjadi (hamba) yang berhasil kecuali mereka jadikan (keimanannya) memberikan dampak daei kelezatan-kelezatan fana yang berlalu begitu saja dengan cepat di dunia, dibandingkan dengan akhirat yang akan datang dan abadi. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nina Rialita

Sumber: Muhamad Rizki Saepul Zamil

Tags

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB
X