Ceramah Ustadz Adi Hidayat: Ini Ciri Manusia yang Merugi di Akhirat Kelak

SEWAKTU.com -- Kehidupan manusia menurut ajaran Islam tidak berhenti sampai di dunia ini saja, atau hingga seorang manusia meninggal.

Akan tetapi masih ada kehidupan yang abadi akan menanti kita. Penentuannya dari bagaimana amalan atau bagaimana kita memanfaatkan keimanan yang Allah SWT berikan.

Dalam ceramah Ustadz Adi Hidayat mengingatkan kita tentang ciri-ciri orang yang akan merugi ketika di akhirat kelak.

Pada ceramah Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa kelak di akhirat akan ada orang-orang merugi meskipun saat di dunia dipenuhi dengan hal kebaikan.

Baca Juga: 5 Keutamaan Surah Al Waqiah, Ditunaikan Hajatnya Salah Satunya

Merugi disini maksudnya adalah orang yang tidak mempunyai bekal untuk melanjutkan kehidupan di akhirat, yaitu masuk ke surga Allah SWT.

Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan dari Ustadz Adi Hidayat, untuk tahu ciri-ciri orang yang merugi, melansir dari akun Youtube Sepertiga Malam, dalam unggahannya pada 29 November 2021.

Setiap manusia memiliki potensi untuk menjadi orang-orang beruntung, demikian pula berpotensi menjadi orang-orang merugi.

Akan tetapi, kerugian bisa tidak didapatkan manusia ketika ia mengisi kehidupannya dengan beriman kepada Allah SWT.

Baca Juga: Makna dan Keutamaan Sabar dalam Islam

Oleh sebab itu, Ustadz Adi Hidayat menyampaikan bahwa orang yang tidak memanfaatkan waktunya dengan iman, maka setiap waktunya niscaya ada dalam kerugian.

"Setiap manusia berpotensi rugi bila tidak memanfaatkan waktunya. Kecuali dia manfaatkan setiap waktunya dengan iman" jelas Ustadz Adi Hidayat.

"Kalau ada orang tidak beriman, belum beriman kepada Allah itu setiap detiknya merugi walaupun setiap harinya mengerjakan kebaikan," sambung Ustadz Adi Hidayat.

Rujukan dari apa yang disampaikan Ustadz Adi Hidayat adalah merujuk pasa QS Al Ashr, surah ke 103 dalam Al Quran. Terjemahan : Demi masa, Sungguh, manusia berada dalam kerugian, Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.