Naskah Khutbah Salat Jumat: Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan

- Jumat, 8 April 2022 | 11:30 WIB
Ilustrasi khutbah Jumat. (Pixabay/smuldur)
Ilustrasi khutbah Jumat. (Pixabay/smuldur)

Yang pertama: di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah seperti membaca Al-Quran, berdzikir, beristighfar, shalat duha, shalat tahajjud dan witir, serta bersedekah.

Baca Juga: Childish, Orang Dewasa yang Terlihat Seperti Anak Kecil

Untuk mampu melakukan hal itu semua dengan ringan dan istiqomah, kita perlu banyak berlatih. Di sinilah bulan Rajab dan Sya’ban menempati posisi yang sangat urgen sebagai waktu yang tepat untuk berlatih, membiasakan diri beramal sunnah dengan berkelanjutan.

Dengan latihan tersebut, di bulan Ramadhan kita akan terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakannya, sehingga tanaman iman dan amal shalih akan membuahkan takwa yang sebenarnya.

Seorang ulama yang bernama Abu Bakar Al-Warraq Al-Balkhi berkata:

شَهْرُ رَجَبَ شَهْرٌ لِلزَّرْعِ وَشَعْبَانُ شَهْرُ السَّقْيِ لِلزَّرْعِ وَرَمَضَانُ شَهْرُ حَصَادِ الزَّرْعِ

“Bulan Rajab adalah bulan menanam. Bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman. Dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen hasil tanaman.”

Dan di antara amalan yang paling urgen untuk kita latih adalah puasa. Karena bulan Ramadhan adalah bulan puasa, maka dengan membiasakan puasa sunnah sejak bulan Rajab atau Sya’ban, kita akan mampu melaksanakan puasa Ramadhan dengan baik. Sehingga di bulan Ramadhan produktifitas, kinerja, dan ibadah kita akan meningkat.

Yang kedua: kita perlu menyiapkan diri dari sisi keilmuan, yaitu dengan mendalami ilmu yang terkait dengan ibadah Ramadhan.

Banyak orang yang berpuasa, tapi tidak menghasilkan apa-apa selain lapar dan dahaga. Hal ini disebabkan karena puasanya tidak dilandasi dengan ilmu yang cukup.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الجُوْعُ وَالعَطَشُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (H.R. Al-Hakim dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani)

Yang ketiga: Ramadhan adalah syahrul quran, bulan diturunkannya Al Quran. Allah ta’ala berfirman:

شَہۡرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلۡقُرۡءَانُ هُدً۬ى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَـٰتٍ۬ مِّنَ ٱلۡهُدَىٰ وَٱلۡفُرۡقَانِ‌ۚ

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).”(Q.S. Al-Baqarah: 185)

Agar dibulan Ramadhan kita bisa memaksimalkan interaksi dengan Al-Quran, mari kita tingkatkan kemesraan kita dengan Al-Quran sejak sekarang.

Yang keempat: perbanyak berdoa kepada Allah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gilang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menyambut Ramadhan 2026: Sejarah, Ritual, dan Harapan

Selasa, 23 September 2025 | 18:03 WIB

1 Ramadhan 1447 H Kapan? Simak Perkiraan Puasa 2026

Selasa, 23 September 2025 | 17:44 WIB

Amalan dan Doa Rabu Wekasan 20 Agustus 2025

Selasa, 19 Agustus 2025 | 20:23 WIB
X