Kunjungi Kampung Tunggilis, Caleg DPR RI Fathan Kamil Siap Hadapi Tantangan dan Beri Solusi untuk Kesejahteraan Petani

- Kamis, 4 Januari 2024 | 11:54 WIB
 Fathan Kamil Tampung Aspirasi Petani Kampung Tunggilis. (Foto/Istimewa.)
Fathan Kamil Tampung Aspirasi Petani Kampung Tunggilis. (Foto/Istimewa.)

SEWAKTU.com -- Calon legislatif (caleg) DPR RI Dapil Kota Bogor-Cianjur, pada pemilihan legislatif 2024 mendatang Fathan Kamil berjalan jalan ke Kabupaten Cianjur, tepatnya ke Kampung Tunggilis, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet.

Keasrian lingkungan di kampung ini dengan udaranya yang sejuk serta menyegarkan, membuat Kang Fathan panggilan akrabnya tertarik berkeliling kampung melihat potensi sumber alam khususnya lahan pertanian dengan berbagai macam produk pertanian yang terhampar seluas 3 ha di bawah kaki perbukitan.

Di sini, alumni IPB University angkatan 26 ini, menyambangi sebuah kelompok tani bernama Okiagaru Farm yang didirikan oleh tiga orang alumni yang pernah magang pertanian di negara Jepang.

Baca Juga: Caleg PPP Fathan Kamil dan Sandiaga Uno Bicara Soal Bisnis Kopi dan Geliat Pelaku UMKM

Salah satu pendiri yang ditemui Kang Fathan adalah Agus Ali Nurdin yang juga ternyata alumni IPB University.

Obrolan seputar pertanian antar dua jebolan Institut Pertanian ini, menarik perhatian Kang Fathan saat Agus menceritakan perkembangan usaha pertanian yang ia jalani serta kendala yang dihadapinya.

Ketua kelompok tani yang membina 125 kelompok tani ini pun mencurahkan beberapa persoalan seperti program kartu tani, stok pupuk yang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan, informasi komoditi pertanian yang tidak sama dengan kebutuhan penanaman dan persoalan dalam hal mengakses pasar.

Baca Juga: R Fathan Kamil Caleg DPR RI dari PPP Full Dorong Sektor Wisata yang Berdampak pada UMKM

Mendengar persoalan itu, Kang Fathan langsung memberikan pandangannya.

Menurutnya, kartu tani yang ada dipegang oleh para petani dinilai kurang efektif karena hanya bisa memasok.

Stok pupuk yang ada pun hanya mampu memenuhi sekitar 30-40 persen kebutuhan atas lahan yang mereka miliki.

“Ini akan mengganggu tingkat produksi karena stok pupuk yang tidak sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Jadi, kalau memang Kementerian Pertanian punya target produksi ini akan menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi kementerian,” kata mantan Ketua HA IPB University ini.

Baca Juga: Fathan Kamil Berbagi Tips Networking dan Personal Branding di Seminar Karir Vokasi IPB

Kemudian lanjutnya, terkait sisi informasi komoditi pertanian dimana seyogyanya para petani bisa memberikan masukan sesuai dengan waktu kebutuhan penanaman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fajri Ramadhan

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X