5 Upaya KEMDIKBUD untuk Penuntasan PPPK 2024 Melalui Skema Optimalisasi Formasi PPPK Guru 2024

SEWAKTU.com -- Menghadapi tahun 2024, tantangan dalam penyelesaian pengangkatan guru ASN PPPK (P3K) Kemendikbud semakin mendesak.

Langkah-langkah strategis telah diambil oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dalam proses ini.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah pembukaan kembali pengusulan formasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Sebelumnya telah dilakukan perpanjangan pengusulan sebanyak tiga kali, namun hasilnya masih belum mencapai peningkatan yang signifikan.

Sekarang, total usulan dari Pemda hanya sekitar 42,3% dari total formasi yang dialokasikan, yaitu 419.146 formasi. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi Pemda dalam mengusulkan formasi guru ASN.

Baca Juga: Pantes Ngotot Lanjutkan IKN, Banyak Proyek Digarap Hasyim Adik Prabowo? Fakta Hashim Djojohadikusumo

Langkah kedua yang diambil adalah upaya untuk menuntaskan guru yang telah lulus passing grade pada tahun 2021.

Ada sebanyak 8.065 guru berhasil terakomodir dari total 14.305 yang lulus, namun masih tersisa sekitar 6.240 guru yang belum terangkat.

Status mereka sebagai guru yang lulus passing grade tetap terjaga, dan langkah-langkah terus diambil untuk memperjuangkan pengangkatan mereka.

Selain itu, terdapat juga perkembangan formasi P3K pengawas sekolah yang perlu diperhatikan. Dari kebutuhan sebanyak 22.541 formasi, hanya sekitar 18.729 formasi yang berhasil terisi di tahun 2024.

Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kesempatan bagi mereka yang berminat untuk alih fungsi menjadi pengawas sekolah.

Baca Juga: Tangis Pilu Suyanti, Ibunda Santri yang Tewas Diduga Dianiaya di Ponpes Kediri, Tak Dikabarkan

Langkah keempat adalah pengadaan guru di tahun 2024 hanya melalui mekanisme seleksi P3K, tanpa melalui CPNS. Dari 169 instansi yang mengusulkan CPNS dengan total usulan 22.142 formasi, usulan tersebut direkomendasikan untuk dialihkan menjadi usulan formasi P3K guru.

Hal ini mengurangi peluang bagi para guru honorer yang berusia di atas 35 tahun untuk mendaftar, namun diharapkan dapat memperbesar kesempatan bagi mereka yang telah memenuhi syarat.