SEWAKTU.com - Pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih memimpin di hasil Real Count KPU yang datanya sudah masuk sebesar 77,54 persen (per 27 Februari 2024).
Diketahui suara Prabowo-Gibran sudah menyentuh angka 58 persen. Hal itu merupakan fenomena politik yang menarik perhatian banyak pihak.
Analisis dari berbagai sumber menunjukkan bahwa keberhasilan pasangan ini bukan semata-mata disebabkan oleh distribusi bantuan sosial (bansos) oleh pemerintah, melainkan memiliki akar yang lebih dalam dalam strategi politik dan pemilihan Gibran sebagai calon wakil presiden.
Selain itu, keberhasilan Gibran dalam memanfaatkan media sosial dan kampanye yang resonan dengan kalangan muda, termasuk program-program inovatif seperti "Gibran Mendengar" dan kegiatan interaktif lainnya. Hal itu berperan penting dalam menggalang dukungan, khususnya dari pemilih muda dan swing voters.
“Gibran Effect” Jadi Peran Penting
Sementara itu, dari perspektif Direktur Strategis di Pusat Penerangan Politik (Puspenpol), Adrian Zakhary, kehadiran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden telah menghasilkan apa yang disebut sebagai "Gibran Effect".
Hal ini menjadi faktor yang mendorong banyak orang untuk memilih pasangan Prabowo-Gibran pada pemilihan presiden tanggal 14 Februari yang lalu.
“Gibran menjadi pemantik pemilih untuk memutuskan memilih Prabowo-Gibran saat hari pencoblosan,” ujar Adrian ketika diwawancaria pada Selasa (27/2/2024).
Adrian menggambarkan Gibran sebagai sosok yang berhasil menarik perhatian dan dukungan luas. Hal itu tidak hanya melalui debat dan kampanye langsung, tetapi juga lewat kehadiran kuat di media sosial, yang di mana dia menjadi trendsetter bagi politik Indonesia yang akan datang.
“Bagaimana selama kurang lebih 3 bulan kemarin sosok Gibran yang mendapat berbagai serangan negatif justru mampu tampil dengan baik selama kampanye dan berhasil memunculkan sosoknya yang organik sebagai anak muda yang cerdas, berprestasi, sukses dan memiliki empati tinggi,” jelas Adrian.
“Hal ini tergambar dari Debat Cawapres yang memukau publik, kunjungan ke daerah yang mampu memikat anak muda, serta pertemuan dengan tim kampanye daerah, relawan dan berbagai unsur lain membuat Gibran berhasil mendorong kemenangan satu putaran untuk Paslon 02 Prabowo-Gibran,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Zakhari menyoroti pentingnya strategi kampanye Gibran yang kekinian, yang mencakup penggunaan media sosial dan konten yang dibuat oleh pengguna (User-Generated Content, UGC) untuk menciptakan gelombang dukungan organik yang luas.
“Kita melihat faktor UGC atau konten yang dibuat organik oleh masyarakat (netizen/tiktoker) di Media Sosial ini gelombangnya sangat besar yang mendukung mas Gibran. Sehingga akhirnya berdampak positif terhadap konversi dari Media Sosial ke Voters untuk Prabowo-Gibran,” ungkapnya.
Faktor ini, bersamaan dengan program-program darat yang menyasar langsung ke kebutuhan dan aspirasi pemuda, berkontribusi signifikan terhadap kemenangan Prabowo-Gibran.
Artikel Terkait
BAKAL SERANJANG LAGI DEMI JADI IBU NEGARA 2024? Begini Rumor Titiek Soeharto Siap Dampingi Prabowo
BENARKAH PRABOWO TITISAN SOEHARTO? Terkuak Persamaan Soeharto dan Prabowo yang Tidak Terekspos
Pantes Ngotot Lanjutkan IKN, Banyak Proyek Digarap Hasyim Adik Prabowo? Fakta Hashim Djojohadikusumo
Program Prabowo Lebih Maju dari Jokowi? Inilah Daftar Mega Proyek Indonesia Maju 2024-2029
ANAK PRESIDEN WARISI HARTA 2,5 TRILIUN! Karir, Kekayaan dan Pasangan Hidup Kaesang Pangarep VS Didit Prabowo