Heboh! Iskandar Sitorus Sebut Artis Inisial P Diduga Terlibat Kasus Pencucian Uang Senilai Rp 4,4 Triliun

SEWAKTU.com -- Bikin heboh, berita keterlibatan seorang artis inisial P dengan kasus pencucian uang viral di medsos.

Sekretaris Indonesian Audit Watch, Iskandar Sitorus mengatakan, seorang artis dengan inisial P diduga terlibat dalam sebuah skema pencucian uang yang nilainya mencapai Rp4,4 triliun.

“Ada satu perusahaan yang sahamnya seratus persen milik pemerintah provinsi dan bank daerah yang ada di Indonesia, mengalirkan dana yang bernama biaya komisi,” ungkap Sitorus dikutip Sewaktu.com dari kanal Youtube Cumi-Cumi, Rabu (22/3/2023).

Baca Juga: Keluar dari Islam & sembah Yesus,10 artis ini tak lagi Rayakan Lebaran tahun 2024

Penyelidikan ini menemukan bahwa praktek pencucian uang ini melibatkan sejumlah pejabat tinggi daerah, termasuk gubernur beberapa provinsi seperti Sumatera Barat, Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta dari tahun 2018 hingga 2022.

Dalam skema ini, komisi dibayarkan melalui berbagai bisnis, termasuk pusat kebugaran dan kecantikan, skincare, butik, dan pet shop.

“Contoh perusahaan ini untung Rp100 miliar tetapi komisi pihak pemerintah daerah Rp700 miliar, akumulasi selama lima tahun jadi Rp4,405 triliun,” terang Sitorus.

Baca Juga: ASTAGFIRULLAH, DEMI POPULARITAS? Deretan Artis Tanah Air Disinyalir Menjadi Anggota Sekte Satanic

Bisnis-bisnis ini telah berkembang signifikan selama periode tersebut, seringkali dengan memanfaatkan dukungan dari selebriti sebagai endorser produk mereka.

Iskandar Sitorus menyebutkan bahwa artis yang mendapatkan kontrak endorsement ini mendapat bayaran antara Rp500 juta hingga Rp1 miliar per bulan.

“Untuk mbak P tidak lagi meneruskan pola-pola demikian supaya tidak sukses orang-orang jahat ini mencuci uang hitamnya menjadi putih,” ungkapnya.

Baca Juga: Gak Punya Malu, 8 Artis Hidup Mewah & Foya Foya Hasil dari Mencuri Uang Rakyat

Namun, tidak hanya artis berinisial P yang diduga terlibat dalam kasus ini. Iskandar juga mengatakan bahwa ada artis lain yang sedang dalam penyelidikan terkait dengan dugaan kasus serupa.

Laporan tentang dugaan ini telah diajukan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk penyelidikan lebih lanjut.***