ADA PELAKU LAIN! Kuasa Hukum Vina Sebut Harusnya Ada Empat Orang DPO Kasus Vina Cirebon, Sengaja Dihilangkan?

SEWAKTU.com -- Kuasa hukum Vina Cirebon, Putri Maya Rumanti, memberikan fakta terbaru terkait kasus pembunuhan kliennya.

Dalam kasus yang masih diselidiki oleh Polda Jabar ini, Putri Maya mengungkapkan bahwa awalnya ada empat pelaku yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Putri Maya juga membahas dugaan keterlibatan pejabat daerah dalam kasus ini, meskipun informasi tersebut masih belum jelas.

Baca Juga: Presiden Iran Ebrahim Raisi Dibunuh Mossad? Perang Israel-Iran Mungkin Saja Terjadi

"Kami mendapatkan informasi dari informan bahwa ada dugaan keterlibatan pejabat, namun kami tidak bisa memastikan kebenarannya karena informasi ini belum terkonfirmasi," kata Putri, seperti dikutip oleh Sewaktu.com dari kanal YouTube TvOne News pada Senin, (20/5).

Putri Maya mengonfirmasi bahwa dugaan keterlibatan pejabat daerah terkait dengan salah satu dari tiga pelaku yang masih berstatus DPO. "Ya, dugaannya seperti itu, tiga dari DPO tersebut," ujarnya.

Awalnya, terdapat empat pelaku yang masuk dalam BAP kasus ini, namun satu pelaku dihapus dari daftar DPO. Informasi ini diperoleh Putri dari kuasa hukum para pelaku, Jogi Nainggolan.

Baca Juga: Presiden Iran Ibrahim Raisi Dibunuh? Mossad Dalang Kecelakaan Helikopter

"Sebenarnya bukan tiga, tapi empat yang ada dalam BAP itu," ungkapnya.

"Saya sempat berbicara dengan kuasa hukum pelaku, dan diketahui bahwa ada empat pelaku yang dicantumkan dalam BAP, namun satu dihilangkan sehingga tinggal tiga yang menjadi DPO."

Putri menyatakan bahwa ini menimbulkan pertanyaan baru mengenai alasan penghapusan satu pelaku dari DPO tersebut.

Ia mengaku belum mengetahui identitas pelaku yang dihilangkan dan berharap akan mendapatkan informasi yang lebih valid dalam beberapa hari ke depan.

Baca Juga: Cari Sensasi, Konten Zoe Levana Terjebak di Jalur Busway Viral di Medsos: Aku Nyangkut..

"Pertanyaannya kenapa satu dihilangkan? Ini masih menjadi misteri bagi kami," jelasnya.