Kurangi Bahan Bakar Fosil, Percepatan Implementasi Bioetanol Sebagai Energi Terbarukan Sangat Diperlukan

- Kamis, 30 Mei 2024 | 12:03 WIB
Seminar Nasional Alumni IPB University Tentang Percepatan Implementasi Bioetanol
Seminar Nasional Alumni IPB University Tentang Percepatan Implementasi Bioetanol

SEWAKTU.com - Percepatan penggunaan bioetanol sebagai salah satu energi terbarukan sangat penting untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Selain memiliki potensi yang besar, bioetanol adalah sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Namun, diperlukan kebijakan yang menyeluruh dan strategi yang tepat untuk mempercepat penggunaan bioetanol sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca.

Itulah salah satu poin utama dalam Seminar Percepatan Penggunaan Bioetanol sebagai Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk Ketahanan Energi Nasional di Jakarta, Rabu (29/05/2024).

Kegiatan ini diselenggarakan oleh DPP Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (HA IPB) melalui badan otonom Alumni Bisnis Cendekia (ABC) bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Dida Gardera, S.T., M.Sc, mendorong implementasi bioetanol untuk meningkatkan ketahanan energi.

Selain itu, bioetanol juga dapat memberikan manfaat positif dari skema perdagangan karbon.

“Untuk itu perlu kebijakan atau strategi yang harus menjadi prioritas dalam intensifikasi guna meningkatkan produktivitas melalui riset dan teknologi,” ujar Dida.

Sementara Sekjen Kementerian ESDM Dr. Ir. Dadan Kusdiana, M.Sc mengakui pembahasan terkait bioetanol sudah cukup lama. Untuk itu, dia mendorong perlunya terobosan dan strategi khusus dalam mempercepat inisiatif pemanfaatan bioetanol.

“Sudah dibahas sejak lama tetapi pencapaiannya masih jauh dari target sehingga perlu ada pendekatan dan kebijakan baru yang lebih holistik agar pemanfaatannya bisa dipercepat,” ujar Dadan.

Lebih lanjut Dadan mengatakan, bioenergi mempunyai keunggulan dibandingkan EBT lain seperti angin, surya, air, karena produksinya bisa dikontrol atau dikelola. Salah satu contohnya seperti bioethanol dari siklus produksi tebu.

Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si yang hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan sangat mendorong implementasi bioetanol dan pentingnya pemanfaatan bioenergi yang lebih ramah lingkungan.

"IPB University siap berkolaborasi dengan semua pihak terkait sehingga semua target segera terwujud,"kata Arif

Wakil Ketua Umum DPP HA IPB sekaligus Ketua ABC HA IPB Dr. Ir. Dudi S Hendrawan, M.M terus mendorong upaya mengidentifikasi kebijakan dan regulasi pengembangan bioetanol di Indonesia.

“Kegiatan seminar digelar untuk mengidentifikasi guna mengetahui kondisi existing pemanfaatan bioethanol, tantangan dan rekomendasi kebijakan pengembangannya,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayu Ningsih

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X