Tingkatkan Layanan Kesehatan, Puskesmas Lawang Gintung Jadi Ujung Tombak Pengentasan Stunting di Kota Bogor

- Rabu, 7 Agustus 2024 | 10:29 WIB
UPTD Puskesmas Lawang Gintung. (Foto/Istimewa.)
UPTD Puskesmas Lawang Gintung. (Foto/Istimewa.)

SEWAKTU.com -- Pada sektor kesehatan, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menyoroti berbagai hal, diantaranya pengentasan stunting, pencegahan penyakit menular dan tidak menular, peningkatan alat kesehatan, tenaga kesehatan, dan sebagainya.

Kesehatan menjadi program prioritas yang terus ditingkatkan dari tahun ke tahun melalui berbagai program, baik di tingkat pemerintah pusat, pemerintah provinsi hingga pemerintah Kabupaten/Kota di Indonesia.

Di berbagai kesempatan termasuk saat Rapat Kerja Kesehatan Nasional tahun 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten pada April lalu, Jokowi menyampaikan bahwa kesehatan merupakan hal penting dalam upaya Indonesia menjadi negara maju.

Baca Juga: Perkuat Koalisi Gerindra-PPP, Rudy Susmanto dan Elly Rachmat Yasin Jalin Silaturahmi

Menindaklanjuti arahan orang nomor satu di Indonesia, Kota Bogor terus melakukan peningkatan kesehatan, baik melalui jaminan kesehatan, pelayanan, fasilitas hingga peningkatan peran puskesmas dalam pengentasan stunting, gizi buruk dari pra nikah hingga anak yang sudah mengalami stunting.

Seperti yang dilakukan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Puskesmas Lawang Gintung yang membawahi empat kelurahan melalui dua unit puskesmas pembantu di Muarasari dan Harjasari, sebagai upaya dari peningkatan layanan serta mendukung Pembangunan Indonesia Sentris menuju Indonesia Maju.

Saat ini tingkat kunjungan pun bertambah menjadi 100 orang setiap hari. Mencakup pasien yang ingin mengakses pelayanan kesehatan individu hingga kunjungan sehat dalam menjaga kesehatan masyarakat.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Buat Honorer Swasta dan Negara, Ada Aturan Baru PPPK 2024

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Erna Nuraena mengatakan, peningkatan kesehatan dilakukan dengan mengikuti program pemerintah pusat melalui transformasi kesehatan dengan layanan terintegrasi melalui enam pilar, yaitu layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan dan teknologi kesehatan.

"Transformasi layanan primer dilakukan dengan Integrasi Layanan Primer (ILP), yaitu dengan tiga fokus yaitu pelayanan kesehatan berdasarkan siklus hidup, penguatan jejaring pelayanan kesehatan dan penguatan pemantauan situasi kesehatan sampai tingkat kelurahan," kata Erna belum lama ini.

Pelayanan siklus hidup dimulai dari ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, anak sekolah, remaja, usia dewasa sampai lansia.

Layanannya mengutamakan edukasi kesehatan dan pencegahan penyakit melalui imunisasi dan berbagai skrining pada semua kelompok usia tersebut.

Baca Juga: Informasi Terbaru tentang PP Manajemen ASN untuk PPPK 2024

"Seluruh puskesmas di Kota Bogor sudah mengimplementasikan ILP, puskesmas pembantu dan posyandu. Nantinya, semua orang yang berobat di puskesmas tidak hanya diobati penyakitnya saja, tetapi juga dilakukan skrining sesuai usianya. Misalnya pada usia dewasa dilakukan skrining terhadap risiko penyakit jantung, diabetes, jiwa, TBC, HIV dan lain-lain. Jadi, kita melakukan mitigasi atau pencegahan melalui preventif," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fajri Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X