Serangan Beruntun ke Wilayah Israel, Iran Lakukan Operasi Senyap Hancurkan Zionis

SEWAKTU.com -- Memasuki awal Oktober 2024, Israel mengalami gempuran serangan beruntun dari berbagai kelompok dan negara, dengan Tel Aviv sebagai salah satu wilayah yang paling terdampak.

Pada Selasa, 1 Oktober 2024, Iran meluncurkan lebih dari 400 rudal yang menghantam Tel Aviv dan beberapa kota lain di Israel.

Serangan ini diklaim sebagai aksi balas dendam atas pembunuhan dua pimpinan perlawanan, yakni Ismail Haniyeh dari Hamas dan Hasan Nasrallah dari Hizbullah.

Ratusan rudal Iran dilaporkan jatuh di berbagai wilayah Israel, termasuk Dimona, Nabatim, Hura, Hotharon, Beer Sheva, dan Rishon Lezion. Iran menegaskan bahwa pihaknya menargetkan tiga pangkalan militer Israel dalam serangan tersebut, yakni:

Baca Juga: Xiaomi Perkenalkan Tiga Seri Terbaru Redmi 14: Spesifikasi Bandel, Harga Lebih Terjangkau

1. Pangkalan Nevatim, yang menampung pesawat tempur F-35.
2. Pangkalan Netzarim, yang menjadi basis pesawat tempur F-15, yang diduga digunakan dalam upaya pembunuhan terhadap Hasan Nasrallah.
3. Pangkalan Tel Nof, yang berlokasi dekat Tel Aviv, dihantam rudal balistik Fateh.

Selain Iran, kelompok Hizbullah juga melancarkan serangan ke Tel Aviv pada hari yang sama.

Serangan Hizbullah ini menargetkan jalan raya di Farqosim, Tel Aviv, yang mengakibatkan setidaknya tiga warga sipil terluka.

Kelompok ini juga meluncurkan 30 roket ke wilayah Israel utara, dengan 15 roket dilaporkan jatuh di sekitar Galilea Barat, menyebabkan kerusakan infrastruktur, termasuk menjebol aerodrom.

Baca Juga: Sejarah Singkat Hari Batik Nasional 2 Oktober: Warisan Budaya Indonesia Hingga Simbol Identitas

Tidak hanya Iran dan Hizbullah, pasukan perlawanan dari Irak juga turut menyerang Israel.

Milisi Islam Irak meluncurkan rudal jelajah ke wilayah Israel tengah sebagai aksi balas dendam atas serangan Israel sebelumnya terhadap milisi perlawanan di wilayah tersebut.

Serangan-serangan ini menandai eskalasi konflik besar di Timur Tengah, dengan berbagai pihak terlibat dalam aksi balas dendam terhadap Israel, yang berpotensi memicu ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut.