Misteri Pembeli Pertama Jet Tempur Siluman SU-57, Indonesia dan Negara Lain Terlihat Tertarik

SEWAKTU.com -- Pimpinan perusahaan pertahanan Roso Boronekort, Alexander Michev, mengonfirmasi bahwa kontrak ekspor pertama untuk jet tempur generasi kelima Rusia, SU-57, telah resmi ditandatangani.

Meski identitas negara pembeli masih dirahasiakan, kabar ini memperkuat daya tarik global terhadap pesawat tempur canggih Rusia tersebut.

Yang menarik, di tengah berita tentang kontrak ekspor SU-57 ini, muncul pula foto-foto yang menunjukkan sejumlah pejabat militer Indonesia termasuk Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) terlihat di stan pameran SU-57 Rusia.

Baca Juga: Ahmad Heryawan Ingin Anies Berkampanye Menangkan Ridwan Kamil - Suswono di Pilkada DKI Jakarta

Dalam kunjungannya, KSAU bersama delegasi TNI lainnya tampak meninjau langsung teknologi militer yang dipamerkan, termasuk kesempatan untuk duduk di dalam kokpit jet tempur siluman SU-57.

Selain Indonesia, beberapa negara mitra Rusia yang juga menjadi calon potensial pembeli SU-57 antara lain Korea Utara, Aljazair, India, dan China.

Namun, semua spekulasi ini belum dapat dipastikan dan hanya sebatas dugaan berdasarkan minat yang pernah ditunjukkan negara-negara tersebut.

Baca Juga: Joe Bidden Dukung Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Gibran

Komentar Michev muncul sehari setelah laporan dari kantor berita TASS pada 12 November, yang menyebutkan bahwa Layanan Federal untuk Kerja Sama Militer dan Teknis Rusia telah menerima permintaan resmi pembelian SU-57 dari klien asing yang tidak disebutkan namanya.

Dari perspektif strategis, penjualan SU-57 ini akan memperkuat pengaruh militer Rusia sekaligus memperluas hubungan dengan negara-negara yang memiliki ambisi pertahanan serupa.

Sebelumnya, India menjadi kandidat awal pembelian SU-57, meski terdapat beberapa kendala dalam negosiasi.

Turki juga dikabarkan tertarik dengan jet tempur ini untuk memperkuat industri pertahanannya sekaligus mengurangi ketergantungan pada pemasok asing.

Sementara itu, negara-negara di kawasan Timur Tengah, seperti Uni Emirat Arab, juga dilaporkan menunjukkan minat terhadap SU-57.