Indonesia Pertimbangkan Pembelian Alutsista dari China, Potensi Penguatan Pertahanan Maritim

- Kamis, 14 November 2024 | 17:38 WIB
prabowo
prabowo

SEWAKTU.com -- China dikenal sebagai produsen senjata yang sering kali mengadopsi teknologi dari AS dan Rusia, kemampuan industri persenjataannya tidak bisa dianggap remeh.

Saat ini, kabar terbaru datang dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, yang mengisyaratkan kemungkinan pembelian alutsista buatan China.

Kabar ini muncul setelah Laksamana Ali mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kunjungannya ke Beijing.

Baca Juga: Latihan Amfibi Gabungan TNI AU dan Australia di Jawa Timur Perkuat Kerja Sama Pertahanan

“Alhamdulillah, dari pembicaraan dengan semua pihak di Republik Rakyat Tiongkok, kerja sama berjalan sangat harmonis. Kerja sama nanti akan banyak ditingkatkan di berbagai bidang, termasuk militer dan pertahanan, serta kemungkinan pengadaan alutsista dari RRT,” ujar Laksamana Ali.

Namun, karena bersifat rahasia negara, ia belum bisa mengungkapkan secara spesifik jenis alutsista apa yang sedang dipertimbangkan.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa China pernah menawarkan kapal selam dan kapal destroyer untuk Indonesia melalui China State Shipbuilding Corporation (CSSC).

Baca Juga: WOW, Eliano Reijnders Temukan Titik Lemah Untuk Kalahkan Jepang

Kapal selam yang ditawarkan adalah S26, tipe yang sebelumnya gagal dibeli oleh Thailand. Penawaran ini datang sebagai satu paket bersama destroyer tipe 052D dengan harga yang terjangkau jika Indonesia memutuskan membeli keduanya sekaligus.

Dari sudut pandang politik, mungkin ada pertimbangan lain di balik potensi kerja sama ini, terutama mengingat kondisi geopolitik di Laut China Selatan yang kerap menimbulkan ketegangan.

Meski Indonesia tidak mengakui klaim sepihak China atas kawasan ini, konflik di masa depan tidak sepenuhnya bisa diabaikan.

Baca Juga: Edi Sebut Komjen Pol Ahmad Dofiri Tepat Jabat Wakapolri, Ini Alasannya

Namun, bila Indonesia jadi membeli alutsista dari China, tantangan dalam integrasi dengan sistem senjata dari Barat akan cukup kompleks.

Tak hanya masalah teknis, tetapi juga aspek politik perlu dipertimbangkan, mengingat persenjataan Indonesia sebelumnya menggunakan sistem berlisensi dari negara-negara Barat. 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X