Israel Ancam Lebanon Jika Gencatan Senjata Gagal Ditegakkan

SEWAKTU.com -- Israel mengeluarkan ancaman tegas terhadap Lebanon jika gencatan senjata yang disepakati sebelumnya tidak berhasil dilaksanakan.

Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Menteri Pertahanan Israel, Katz, pada Selasa, 3 Desember 2024.

Dalam pidatonya, Katz menegaskan bahwa Lebanon harus bertanggung jawab atas kegagalannya melucuti senjata kelompok militan yang dianggap melanggar perjanjian gencatan senjata.   

Baca Juga: Jessica Iskandar Sambut Anak Ketiga, Sempat Alami Pendarahan Sebelum Persalinan

Katz memperingatkan bahwa Israel akan mengambil langkah lebih jauh jika situasi tidak terkendali, tanpa memberikan pengecualian apa pun terhadap Lebanon.

“Kami tidak akan segan bertindak untuk melindungi keamanan kami,” ujar Katz dalam konferensi persnya, sambil menyebut bahwa Israel siap menghadapi eskalasi yang mungkin terjadi.   

Ironisnya, meskipun perjanjian gencatan senjata telah disepakati pekan lalu, laporan menunjukkan bahwa Israel adalah pihak pertama yang melanggar kesepakatan.

Baca Juga: Israel Kembali Menyerang Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, Tiga Staf Medis Terluka

Pada Senin, 2 Desember 2024, pasukan Israel meluncurkan serangan ke sejumlah wilayah di Lebanon. Tindakan ini memicu reaksi keras dari pihak Lebanon dan memperburuk ketegangan di kawasan tersebut.   

Merespons situasi ini, pejabat tinggi Lebanon segera mendesak Amerika Serikat dan Prancis untuk menekan Israel agar mematuhi perjanjian gencatan senjata.

“Tindakan Israel tidak hanya melanggar kesepakatan, tetapi juga menciptakan ketidakstabilan di wilayah ini,” ujar salah satu pejabat Lebanon dalam pernyataan resminya.  

Baca Juga: Rayakan Hari Baktu PU, Pj Wali Kota Bandung Resmikan Penataan Mata Air Cilameta

Pelanggaran tersebut telah memperburuk hubungan antara kedua negara, dengan banyak pihak yang khawatir konflik akan semakin meluas jika tidak segera ditangani.

Komunitas internasional diminta untuk segera mengambil langkah guna memastikan penghormatan terhadap gencatan senjata dan mencegah eskalasi lebih lanjut.