Diduga Korban Child Grooming, Kisah Ibu 7 Anak Jadi Sorotan Netizen Hingga Viral di X

SEWAKTU.com – Viral di media sosial X, seorang ibu 7 anak diduga jadi korban child grooming yang dilakukan oleh suaminya.

Nama Latifah menjadi pembicaraan hangat usai membagikan kisahnya di X hingga menduduki posisi trending.

Sosok pemilik akun @niki_tipaah ini menarik perhatian publik usai membagikan kisahnya sebagai ibu tujuh anak dengan suami yang bergaji di bawah Rp1 juta per bulan.

Dalam cuitannya, Latifah mengaku bahwa meskipun hidup dengan kondisi ekonomi terbatas, ia kerap menerima rezeki yang tidak terduga.

Baca Juga: Dampak PPN 12 Persen, Ini Simulasi Kenaikan Biaya Hidup di Kota Bandung dengan UMR Rp 4.2 Juta

Selain itu, ia aktif membagikan kesehariannya, termasuk kelakuan anak-anaknya yang sering mencuri perhatian warganet.

Namun, popularitas Latifah di dunia maya juga mengungkapkan sisi lain kehidupannya.

Berdasarkan penelusuran lebih lanjut, Latifah diduga merupakan korban child grooming.

Fakta ini terungkap dari perbedaan usia yang signifikan antara dirinya dan sang suami, yaitu 21 tahun.

Baca Juga: Ingat Maya Sylvia? Dokter Koas yang Viral Usai Cekcok dengan Pengendara Ini Diduga Terseret Kasus Penganiayaan

Latifah lahir pada 1993 dan menikah di usia 18 tahun, sementara suaminya yang lahir pada 1972 telah berusia 39 tahun saat itu.

Kondisi Latifah yang viral ini memicu kekhawatiran di kalangan warganet. Salah satu akun, @Widino, mengungkapkan analisis mendalam terkait kondisi Latifah yang dianggap menghadapi tekanan besar.

"She needs help! Saya sudah stalking akun dia tadi pagi, sampai pada kesimpulan bahwa kemungkinan dia bukan cuma mengalami baby blues tapi (bisa jadi) gejala Postpartum Depression (PPD). Dia korban child grooming, belum siap mental menikah muda, stres mengurus tujuh anak kecil, suami dengan diabetes yang emosian, dan rumah tangga yang berantakan. Semoga dia segera mendapat pertolongan," tulis @Widino pada 22 Desember 2024.

Baca Juga: Apresiasi! Pemerintah Kota Bogor Lunasi Ijazah 235 Siswa untuk Bantu Keluarga Kurang Mampu