Peluncuran Danantara tidak luput dari sorotan dan kontroversi. Sejumlah pihak menyoroti beberapa aspek pengelolaan yang dinilai berpotensi menimbulkan risiko di masa depan.
1. Efisiensi Anggaran APBN untuk Danantara
Isu pertama muncul terkait alokasi dana APBN 2025 yang sebagian besar akan difokuskan pada pendanaan Danantara.
Wakil Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Nanik Sudaryanti Deyang, menegaskan bahwa efisiensi APBN 2025 memang dialokasikan untuk investasi Danantara, bukan semata-mata untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) seperti yang ramai diberitakan.
2. Potensi Kebal Hukum
Kontroversi kedua muncul terkait kemungkinan Danantara tidak dapat diperiksa oleh lembaga pengawas seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Sagara Institute, Piter Abdullah Redjalam, menyoroti bahwa status hukum Danantara berpotensi membuatnya tidak tersentuh pengawasan eksternal karena merujuk pada revisi UU BUMN.
“Meski demikian, jika di kemudian hari ada indikasi tindak pidana, Danantara tetap dapat diproses secara hukum,” jelas Piter.
3. Keterlibatan Mantan Presiden dan Ormas dalam Pengawasan
Salah satu usulan kontroversial datang dari Presiden Prabowo sendiri yang mengusulkan agar seluruh mantan Presiden RI dan organisasi masyarakat (ormas) turut dilibatkan dalam pengawasan Danantara.
Menurut Prabowo, hal ini bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana publik.
Namun, langkah ini menuai pro dan kontra terkait efektivitas dan potensi konflik kepentingan dalam proses pengawasan.
Dengan total dana kelolaan yang mencapai ribuan triliun rupiah, keberhasilan Danantara akan sangat bergantung pada transparansi, tata kelola yang efektif, dan pengawasan yang ketat.
Sebagai lembaga investasi strategis, Danantara diharapkan mampu memperkuat daya saing BUMN, mengoptimalkan pengelolaan aset negara, serta mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Meski menuai kontroversi, pemerintah meyakini bahwa Danantara dapat menjadi tulang punggung baru dalam pengelolaan kekayaan nasional dan menciptakan sistem investasi yang berkelanjutan.***
Artikel Terkait
Rocky Gerung Sebut Prabowo Harus Segera Reshuffle Kabinet Demi Kembalikan Kepercayaan Publik: Sudah punya daftarnya
Hadiri Acara 102 Tahun NU, Prabowo Tegaskan Komitmen Pemerintahan Bersih: Yang Bandel Saya Akan Tindak!
Rocky Gerung Ungkap 10 Alasan Mengapa Prabowo Perlu Reshuffle Kabinet
Isu Reshuffle Mencuat, Jazilul Fawaid Yakin Prabowo Sudah Kantongi Nama Menteri yang 'Dablek':Tinggal Tunggu..
Presiden Prabowo Tanggapi Upaya Adu Domba Dirinya dengan Jokowi: Kita hormati semua..
Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah Hari Ini di Istana, Berikut Daftar Lengkapnya