Pantes Suka Bagi Duit, Segini 'Gaji' Dedi Mulyadi dari Ngonten di Medsos, Sehari Dapet 342 Juta

SEWAKTU.com -- Nama Dedi Mulyadi mungkin lebih dulu dikenal sebagai politisi dan mantan Bupati Purwakarta.

Namun dalam beberapa tahun terakhir, sosoknya juga mencuri perhatian di dunia digital berkat kanal video Youtube pribadinya yang diberi nama Kang Dedi Mulyadi Channel.

Kanal ini pertama kali dibuat pada tanggal 17 November 2017. Seiring berjalannya waktu, konten-konten yang ia sajikan berhasil menarik jutaan penonton dan menjadikannya salah satu figur publik dengan kanal YouTube terpopuler di Indonesia.

Hingga Kamis, 22 Mei 2025, kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel telah mengumpulkan lebih dari 7,44 juta subscribers.

Baca Juga: Bogor City Trail Diminati 16 Negara, Berlari Menembus Keindahan Alam yang Tersisa

Angka ini tentu bukanlah pencapaian yang kecil, mengingat persaingan konten kreator di platform video yang begitu ketat dan dinamis.

Tak hanya dari jumlah pelanggan, kanal ini juga mencatatkan performa luar biasa dari segi penayangan video YouTube. Total tayangan dari seluruh video di kanal milik Dedi Mulyadi telah menembus angka 2,1 miliar views.

Konten yang disajikan Dedi Mulyadi memang cukup unik dan berbeda dari kebanyakan influencer lainnya.

Ia banyak menampilkan kehidupan masyarakat desa, interaksi humanis dengan warga kecil, serta nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang kini mulai tergerus zaman.

Gaya bicaranya yang santai namun penuh makna, serta kemampuannya membangun kedekatan emosional dengan orang-orang yang ia temui, menjadikan kanal ini tak hanya menghibur tetapi juga sarat pesan moral.

Baca Juga: Harganya Bikin Melongo! Raffi Ahmad Beli 5 Sapi Kurban Jumbo dari Irfan Hakim Jelang Idul Adha 2025

Tak heran bila kanal ini mampu menghasilkan pendapatan yang sangat fantastis. Berdasarkan estimasi dari berbagai sumber, pendapatan harian dari kanal video Dedi Mulyadi diperkirakan berada di kisaran Rp21 juta hingga Rp342 juta per hari, tergantung dari jumlah tayangan dan iklan yang tayang pada video-videonya.

Jumlah yang sangat besar ini tentu menjadi bukti bahwa konten dengan nilai budaya dan empati tinggi pun bisa meraih keuntungan besar di dunia digital.

Lebih mengesankan lagi, estimasi pendapatan bulanannya bahkan bisa menyentuh angka Rp652 juta hingga Rp10,3 miliar.