SEWAKTU.com - Di tengah derasnya kritik terhadap para politisi yang kerap dianggap hanya pandai berjanji, kisah inspiratif datang dari kawasan Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara. Maulana membuktikan bahwa kepemimpinan tidak mengenal usia, apalagi jabatan tinggi. Baru dua bulan menjabat sebagai Ketua RT 007 RW 08, Sahdan telah membuat gebrakan besar yang menuai apresiasi luas dari warganya maupun netizen di media sosial.
Berbeda dengan tipikal pemimpin yang menunggu bantuan dari atas, Sahdan langsung bergerak cepat menangani persoalan utama di lingkungannya: jalan rusak sepanjang 100 meter yang selama bertahun-tahun menjadi keluhan warga. Tak ada dukungan dana dari pemerintah, tak juga sponsor dari pihak luar. Bersama jajaran pengurus RT yang mayoritas juga anak muda, Sahdan memilih jalan swadaya sebagai solusi.
Tanpa mengambil sepeser pun dari dana operasional rutin RT selama dua bulan, ia bersama timnya berhasil mengalihkan seluruh anggaran ke satu fokus utama: perbaikan jalan. Selain itu, mereka juga mengajak warga untuk urun tangan secara sukarela. Dari hasil patungan dan efisiensi anggaran, terkumpul dana sebesar Rp20 juta, cukup untuk memperbaiki ruas jalan yang selama ini nyaris tak tersentuh.
Baca Juga: Luar Biasa! Luna Maya Jadi Ketua RT Hingga Lakukan Blusukan, Netizen: Auto Pindah ke Kemang!
“Kami sepakat bahwa prioritas utama adalah akses jalan yang layak. Maka, semua dana operasional RT kami alihkan ke pembangunan ini. Tidak ada satu rupiah pun yang kami ambil untuk kebutuhan internal RT,” ungkap Sahdan dalam sebuah pernyataan saat dikonfirmasi media lokal. Ketegasan dan transparansi ini menjadi bukti bahwa akuntabilitas bukan hanya milik pemimpin besar, tetapi juga bisa dimulai dari level terkecil.
Kisah Sahdan ini pun menjadi sorotan karena menggugah kesadaran publik: perubahan tak harus menunggu pemilu atau bantuan pemerintah. Di saat banyak politikus berlomba mengumbar janji, seorang Ketua RT muda justru tampil dengan aksi konkret. Jalan yang sebelumnya rusak parah, kini sudah mulus dan aman dilalui warga, terutama anak-anak dan lansia yang kerap mengeluh sulit berjalan di atas jalanan berlubang.
Lebih dari sekadar membangun jalan, tindakan ini menjadi simbol dari semangat kolektif dan kepemimpinan berbasis solusi. Warga pun kini merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil oleh pemuda yang mereka percaya. Keberhasilan ini menegaskan bahwa kepemimpinan bukan soal umur, tetapi soal keberanian untuk bertindak dan keikhlasan melayani.
Kisah Sahdan Arya Maulana menjadi bukti bahwa harapan terhadap politik dan kepemimpinan bersih masih ada. Ia menjadi representasi nyata dari generasi muda yang mampu meredefinisi makna politik—bukan sebagai alat kekuasaan, melainkan sebagai sarana pengabdian. Dengan kerja nyata di level akar rumput, Sahdan telah memberi pelajaran penting: bahwa perubahan dimulai dari langkah kecil, dari lorong kampung, dan dari niat tulus untuk melayani.
Artikel Terkait
Prabowo ke Emil Dardak: Banyak Pemimpin Muda Muncul, yang Penting Cinta Rakyat Indonesia
Gaya Klasik Serta Harga Menarik, Intip 5 Rekomendasi Motor Retro Terjangkau untuk Gen Z
Dokter Rayendra dan Eka Maulana Kopdar Bareng Anak Muda, Gen Z Beri Aspirasi dan Gagasan Ini untuk Kemajuan Bogor
Beda Dari Gen-Z Lainnya! Mahasiswi Cantik Ini Justru Tidak Tahu Aplikasi TikTok
Pinterest Predicts 2024: Generasi Boomer dan Gen Z Pilih Perawatan Tubuh dan Gaya Vintage