SEWAKTU.com - Kemunculan kawanan lumba-lumba di Desa Silou Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, menjadi perbincangan hangat di kalangan warga pada hari Kamis (14/8/2025). Sebanyak delapan ekor mamalia laut itu ditemukan terjebak di perairan dangkal dengan kedalaman hanya setinggi mata kaki. Peristiwa tersebut sontak menarik perhatian masyarakat sekitar hingga ramai dibicarakan di media sosial.
Awalnya, warga yang sedang beraktivitas di area budi daya kerang dara melihat kawanan lumba-lumba yang tampak kesulitan bergerak. Diduga, kuatnya arus laut menjadi penyebab hewan-hewan itu terseret dan menyimpang dari jalur migrasi mereka, hingga akhirnya memasuki perairan dangkal.
Mengetahui hal tersebut, warga segera melapor ke pemerintah desa. Upaya penyelamatan kemudian dilakukan bersama-sama dengan tim dari Dinas Perikanan Kabupaten Asahan serta Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Asahan–Tanjungbalai.
Baca Juga: 12 Tips Wisata ke Taman Safari Bogor, Liburan Bareng Si Kecil dan Berinteraksi Dengan Berbagai Hewan
Proses Evakuasi Dramatis
Proses evakuasi berlangsung cukup dramatis. Sebagian lumba-lumba terpisah dalam dua kelompok, enam ekor berada di satu sisi, sementara dua ekor lainnya berada agak jauh. Tim gabungan bersama warga berusaha menyatukan mereka terlebih dahulu sebelum menggiring ke laut dalam.
Tiga perahu dikerahkan untuk mendorong kawanan tersebut menuju perairan yang lebih dalam. Saat air laut mulai pasang sekitar pukul 14.30 WIB, upaya evakuasi pun dipercepat. Berkat kerja sama tim dan warga, seluruh lumba-lumba berhasil kembali ke laut lepas tanpa ada yang kehilangan nyawa.
Hingga kini, pihak berwenang masih melakukan identifikasi jenis lumba-lumba yang terdampar. Video penyelamatan juga telah dikirim ke sejumlah instansi terkait untuk ditindaklanjuti.
Baca Juga: Mari kita mengenal Hewan Endemik Asli Indonesia yang kini hampir punah
Balai Besar KSDA Sumatera Utara memberikan apresiasi terhadap langkah cepat penyelamatan yang dilakukan. Mereka menekankan pentingnya peran masyarakat pesisir dalam menjaga kelestarian satwa laut, terlebih lumba-lumba merupakan hewan yang dilindungi.
Fenomena hewan laut terdampar sendiri bukan pertama kali terjadi di kawasan tersebut. Pada Januari 2020, seekor paus sepanjang 14 meter dengan berat sekitar 20 ton juga sempat terdampar di lokasi yang sama. Sayangnya, upaya penyelamatan kala itu gagal dan paus tersebut akhirnya mati.
Artikel Terkait
Baleg DPR Bahas RUU Pelarangan Kekerasan terhadap Hewan dan Perdagangan Daging Anjing-Kucing
Pastikan Sesuai Syariat, Dedie Rachim Tinjau Hewan Qurban dari Presiden Prabowo dan Pemkot Bogor
Wali Kota Bandung Apresiasi Satgas Hewan Kurban 2025: Cegah Ribuan Hewan Tak Layak Potong
Bandung Krisis Dokter Hewan, Wali Kota Farhan Siapkan Perekrutan ASN untuk Perkuat Pemeriksaan Satwa
10 Hewan Terpintar di Dunia yang Akan Membuatmu Terkagum-Kagum