SEWAKTU.com - Sebuah terobosan baru hadir bagi para wisatawan asal Indonesia yang berkunjung ke Jepang. Mulai 17 Agustus 2025, sistem pembayaran digital QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) resmi bisa digunakan di Negeri Sakura. Kebijakan ini menandai babak baru dalam kerja sama keuangan digital antar kedua negara.
Bagi turis Indonesia, aturan ini tentu menjadi angin segar. Selama ini, mereka harus menukarkan rupiah ke yen untuk kebutuhan transaksi sehari-hari. Proses tukar-menukar mata uang itu kerap dianggap merepotkan, terutama saat kurs sedang fluktuatif.
Kini, cukup dengan memindai kode QR yang sama seperti di Indonesia, wisatawan dapat melakukan pembayaran di berbagai merchant Jepang. Mulai dari restoran, pusat perbelanjaan, hingga toko oleh-oleh tradisional.
Baca Juga: BI Luncurkan QRIS Tap Berbasis NFC Mulai 14 Maret 2025, Transaksi Jadi Lebih Praktis!
Kebijakan ini diresmikan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80. Momen tersebut dipilih karena dianggap simbolis, menandakan kemandirian finansial dalam dunia digital sekaligus mempererat hubungan ekonomi bilateral.
Pemerintah Indonesia menyebut langkah ini sebagai bentuk nyata transformasi digital. QRIS yang semula hanya berlaku domestik, kini mulai merambah ke panggung internasional. Jepang menjadi salah satu negara pertama yang membuka pintu untuk penggunaan QRIS lintas batas.
Di sisi lain, Jepang juga melihat peluang besar dari integrasi pembayaran ini. Wisatawan asal Indonesia tercatat sebagai salah satu penyumbang terbesar dalam pariwisata Jepang. Dengan kemudahan pembayaran, diharapkan angka kunjungan dan belanja wisatawan semakin meningkat.
Baca Juga: Seragam Pramuka Nyasar ke Jepang, Dijual Cuma Rp75 Ribu!
Seorang wisatawan asal Jakarta yang sedang berada di Tokyo menggambarkan kemudahan tersebut. Ia tidak lagi harus mencari money changer atau menghitung konversi mata uang. Menurutnya, cukup membuka aplikasi dompet digital di ponsel, lalu melakukan transaksi seperti biasa.
Prosesnya pun instan. Saat kode QR dipindai, sistem otomatis menghitung kurs rupiah ke yen. Hasil perhitungan langsung muncul di layar ponsel pengguna. Transparansi nilai tukar ini membuat wisatawan merasa lebih nyaman dan aman dalam bertransaksi.
Selain itu, bank sentral kedua negara ikut terlibat dalam memastikan keamanan sistem. Teknologi enkripsi dan standar keamanan internasional diterapkan untuk melindungi data pengguna. Dengan begitu, risiko penyalahgunaan dapat ditekan seminimal mungkin.
Baca Juga: Dedicated Internet vs Broadband: Mana Koneksi Internet yang Tepat untuk Bisnis Anda?
Implementasi ini tidak hanya menguntungkan wisatawan, tetapi juga merchant Jepang. Mereka tidak perlu menyiapkan mesin khusus atau prosedur tambahan. Cukup menerima pembayaran melalui kode QR yang sudah terintegrasi.
Banyak pelaku usaha di Jepang, terutama UMKM, menyambut baik kebijakan ini. Mereka melihat adanya potensi peningkatan penjualan karena wisatawan dari Indonesia lebih leluasa berbelanja. Hal ini sejalan dengan target Jepang yang ingin mendorong sektor pariwisata pascapandemi.
Artikel Terkait
Pemkot Bogor Operasikan BisKita Lagi, Kini Tarif Murah, Bisa Bayar Pakai QRIS
Bisnis Rokok Herbal Ustaz Solmed Tuai Sorotan, Ini Profil PT TSI yang Produknya Diklaim Bisa Cegah Penyakit
Silaturahmi Pengurus KMP, Tri Adhianto Tekankan Transformasi Bisnis di Era Digital
Kolaborasi dengan BI Jabar, Bandung Mantap Jadi Kota Sport Tourism dan Digital lewat QRIS Run dan Sunda Karsa Fest 2025
Bahas Pengelolaan Sampah dan Transportasi, DPRD Kota Bekasi dan Prefektur Chiba Jepang Gelar Pertemuan Strategis