SEWAKTU.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri terus berupaya menghidupkan kembali penerbangan komersial di Bandara Dhoho, yang kini berhenti beroperasi akibat minimnya penumpang. Meski berbagai langkah sudah dilakukan di tingkat daerah, Pemkab menilai dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat dibutuhkan agar bandara ini bisa kembali berfungsi sesuai harapan awal pembangunannya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Kediri, Sukadi, menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan sejumlah langkah untuk menanggulangi kelesuan penerbangan di Dhoho. Namun, ia menekankan pentingnya peran Pemprov Jatim untuk turut serta mencari solusi bersama. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan kepala daerah di Jawa Timur akan menjadi kunci agar Bandara Dhoho kembali bergairah.
Salah satu bentuk dukungan yang dinilai mendesak adalah pemberian insentif atau subsidi bagi maskapai yang bersedia membuka rute di Bandara Dhoho. Dengan adanya kebijakan itu, diharapkan lebih banyak maskapai yang mau beroperasi sehingga jumlah penumpang meningkat. Lonjakan okupansi ini diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat untuk menjadikan Dhoho sebagai salah satu pintu gerbang transportasi udara di Jawa Timur bagian selatan.
Baca Juga: Sambut Kedatangan Cristiano Ronaldo, 100 Personel Kepolisian Disiagakan di Bandara
Mandeknya penerbangan di Bandara Dhoho juga menjadi sorotan anggota legislatif di tingkat provinsi. Wakil Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Khusnul Arif, menilai salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya sinergi antara pemerintah daerah, provinsi, dan pusat. Ia menilai tanggung jawab menjaga keberlangsungan Bandara Dhoho bukan hanya berada di pundak Pemkab Kediri sebagai lokasi bandara, melainkan juga melibatkan 13 pemerintah daerah penyangga di sekitarnya.
Ia menekankan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur seharusnya berperan sebagai penggerak utama dalam mengorkestrasi kerja sama lintas daerah. Dengan koordinasi yang baik, pemerintah pusat juga bisa lebih terlibat dalam mendukung bandara ini agar berfungsi sesuai tujuan awal pembangunannya.
Bandara Dhoho sendiri baru beroperasi sekitar setahun sebelum akhirnya berhenti melayani penerbangan komersial. Padahal, sejak awal bandara yang terletak di Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, ini diproyeksikan sebagai proyek strategis untuk memperkuat konektivitas wilayah Jawa selatan.
Baca Juga: Penampakan Banjir di Bandara Internasional Dubai, Pesawat Tenggelam Ratusan Penerbangan Tertunda
Dikutip dari laman Dephub.go.id, Bandara Dhoho merupakan bandara pertama di Indonesia yang dibangun sepenuhnya oleh pihak swasta tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Keberadaannya diharapkan dapat menjadi penopang konektivitas wilayah sekaligus memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata di Kediri dan sekitarnya.
Artikel Terkait
Ban dan Velg Mobil Raib di Parkiran Bandara Ngurah Rai, Polisi Selidiki Aksi Pencurian yang Viral
Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Bandara di Kembangan Jakarta Barat
Bandara Soekarno-Hatta Hadirkan Instalasi Seni Nusantara Sambut HUT ke-80 RI
Buronan Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN Ditangkap di Bandara Komodo Labuan Bajo
Pesawat Amole Air Tergelincir di Bandara Ilaga, Hantam Pos Kopasgat dan Terbakar