SEWAKTU.com - Pasca aksi unjuk rasa yang berujung kericuhan, Pemerintah Kota Solo bersama masyarakat menggelar aksi bersih-bersih di sejumlah titik yang terdampak. Wali Kota Solo, Respati Ardi, langsung turun tangan memimpin kegiatan pemulihan kota dengan melibatkan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Linmas kelurahan, hingga kelompok pemuda.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (2/9/2025) itu difokuskan di Bundaran Gladag, salah satu lokasi utama kerusuhan. Sejumlah fasilitas umum seperti halte, pot tanaman, pembatas jalan (water barrier), bahkan ikon patung Slamet Riyadi yang menjadi simbol sejarah dan budaya Solo, mengalami kerusakan serta vandalisme berupa coretan cat.
Gerakan yang diinisiasi oleh Respati dan timnya ini dilakukan secara serentak di berbagai lokasi unjuk rasa, antara lain di Gladag, Purwosari, Fajar Indah, kawasan kompleks DPRD, dan Sriwedari. Aksi gotong royong tersebut melibatkan hampir seluruh elemen masyarakat dengan tujuan mengembalikan kondisi Solo seperti sediakala.
Baca Juga: Pasca Aksi Ricuh, Wali Kota Solo Ajak Warga Jaga Fasilitas Umum dan Kedamaian
Selain membersihkan jalanan dari batu-batu yang berserakan, fokus utama kegiatan adalah menghapus coretan vandalisme pada fasilitas publik dan ikon kota. Patung Slamet Riyadi yang dirusak dengan semprotan cat dibersihkan menggunakan bahan kimia khusus agar kondisinya dapat dipulihkan.
Pemerintah Kota tidak hanya akan fokus pada kawasan Gladag, tetapi juga akan menangani fasilitas umum lainnya yang menjadi korban perusakan. Penanganan terhadap halte, dinding jalan, serta infrastruktur lain yang dirusak dengan cat semprot akan dilakukan secara bertahap.
Dari hasil pendataan sementara, kerugian akibat kericuhan aksi massa diperkirakan mencapai Rp 13,8 miliar. Nilai ini meliputi kerusakan pada fasilitas umum, simbol kota, hingga infrastruktur yang membutuhkan perbaikan segera.
Baca Juga: Event Musik di Balai Kota Solo Ganggu Misa Gereja, Wali Kota Sampaikan Permintaan Maaf
Pemkot Solo menekankan bahwa pemulihan tidak hanya berfokus pada perbaikan fisik, melainkan juga pada semangat kebersamaan warga. Melalui gotong royong, diharapkan masyarakat kembali merasakan kenyamanan dan keindahan Kota Solo, meskipun sempat terguncang akibat insiden unjuk rasa.
Artikel Terkait
Indomaret dan Unilever Indonesia Gelar Gerakan Masjid Bersih 2025 Sambut Ramadhan
Hari Jadi Kota Sukabumi, Dedi Mulyadi Berharap Sukabumi Jadi Kota Percontohan Bersih dan Nyaman untuk Pariwisata
Perumda Tirta Kahuripan Perluas Layanan Air Bersih di Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto: Kita harus menjaganya..
Komitmen Penuhi Kebutuhan Masyarakat, Sastra Winara Dukung Perumda Tirta Kahuripan Perluas Layanan Air Bersih
Pemkab Bogor Raih Opini WTP atas LKPD 2024, Rudy Susmanto: Bukti Pemerintahan Bersih dan Akuntabel