Banjir Bali, Pemerintah Pusat Siapkan Dana Rp 5 Miliar untuk Penanganan dan Pemulihan Dampak

- Kamis, 11 September 2025 | 11:35 WIB
Kamis (11/9) Kondisi terkini di kawasan Jln. Gajah Mada, Denpasar, sedang dilakukan giat pembersihan. (Foto/Instagram - Infodenpasar)
Kamis (11/9) Kondisi terkini di kawasan Jln. Gajah Mada, Denpasar, sedang dilakukan giat pembersihan. (Foto/Instagram - Infodenpasar)

SEWAKTU.com - Banjir besar yang melanda enam kabupaten dan kota di Provinsi Bali pada Rabu (10/9/2025) menimbulkan kerusakan parah pada permukiman, infrastruktur, hingga fasilitas umum. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, setidaknya 474 unit kios dan rumah toko (ruko) menjadi bangunan paling terdampak.

Kerusakan tidak hanya menimpa bangunan warga, tetapi juga meluas ke infrastruktur vital. Sejumlah ruas jalan rusak berat dan beberapa jembatan putus akibat derasnya arus banjir serta longsor yang dipicu hujan berkepanjangan. Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah langsung menyusun langkah teknis perbaikan dengan membagi tanggung jawab antara kabupaten/kota, provinsi, dan pemerintah pusat melalui BNPB serta kementerian terkait.

Selain memperbaiki infrastruktur, pembersihan lokasi terdampak juga menjadi prioritas. Tim gabungan dari TNI, Polri, BPBD, serta relawan dan masyarakat dikerahkan untuk membersihkan material banjir di berbagai titik. Koordinasi lintas lembaga dilakukan agar penanganan bisa berlangsung cepat dan merata di seluruh wilayah terdampak.

Baca Juga: Banjir Bali Sebabkan 474 Kios dan Ruko Rusak, Pemerintah Siapkan Langkah Pemulihan

Menurut catatan BPBD Bali, banjir meluas di 123 titik, dengan sebaran terbanyak di Kota Denpasar sebanyak 81 titik. Kabupaten lain yang terdampak ialah Gianyar (14 titik), Tabanan (8 titik), Karangasem (4 titik), Jembrana (4 titik), dan Badung (12 titik). Selain banjir, longsor terjadi di 18 titik, mayoritas di Karangasem dan Gianyar. Pohon tumbang juga tercatat di sembilan lokasi yang menyebabkan akses jalan sempat terputus.

Untuk mendukung penanganan darurat, pemerintah pusat menyalurkan bantuan tahap awal senilai Rp 5 miliar. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk logistik, seperti selimut, matras, sembako, genset, hingga pompa air. Bantuan akan terus ditambah menyesuaikan kebutuhan warga terdampak. Sebagian dana juga disiapkan untuk perbaikan rumah warga yang rusak. Kejaksaan Tinggi Bali akan mengawasi penyaluran agar tepat sasaran.

Kebutuhan dasar pengungsi menjadi perhatian utama, mulai dari pakaian, makanan, hingga perlengkapan khusus bagi perempuan. Data BNPB mencatat jumlah pengungsi terbanyak berasal dari Denpasar, Badung, Gianyar, dan Jembrana. Presiden Prabowo Subianto juga memberi instruksi langsung agar pencarian korban hilang dipercepat serta kebutuhan dasar masyarakat tidak terabaikan.

Baca Juga: Pemkot Bekasi Ajukan APBD Perubahan 2025, Penanganan Banjir Jadi Prioritas Utama

Hingga kini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap enam warga yang dilaporkan hilang. Sementara itu, korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Bali tercatat sembilan orang, dengan sebaran korban di Denpasar, Gianyar, Jembrana, dan Badung. Identitas mereka sebagian besar sudah terverifikasi, sementara enam korban hilang masih terus dicari.

Upaya pemulihan jangka pendek difokuskan pada evakuasi, pembersihan, dan penyaluran bantuan darurat. Sementara pemulihan jangka panjang, seperti pembangunan kembali infrastruktur dan perumahan, akan dilakukan secara bertahap. Pemerintah menegaskan kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan agar Bali bisa segera pulih dari bencana ini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Candra Cahya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X