SEWAKTU.com - Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37), semakin memantik perhatian publik. Polisi Militer Kodam Jaya memastikan keterlibatan seorang prajurit TNI berinisial Kopda FH. Namun, peran FH disebut bukan sebagai otak perencana, melainkan hanya penghubung antara para eksekutor dan pihak lain yang hingga kini belum terungkap identitasnya.
Penyelidikan mengungkap bahwa FH mencari orang untuk melakukan penjemputan paksa terhadap korban. Saat ditangkap, status FH ternyata sedang bermasalah karena tidak hadir tanpa izin dinas. Ia pun langsung ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Dari keterangan yang diperoleh penyidik, FH sempat mengatur pertemuan dengan salah satu pelaku bernama Eras di kantin kawasan Cijantung, Jakarta Timur. Dalam pertemuan itu, FH menawarkan pekerjaan berupa penjemputan paksa terhadap Ilham. Pertemuan lain digelar di sebuah kafe di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada 20 Agustus 2025. Di sana, FH menjelaskan detail rencana penculikan, bahkan menyebut korban nantinya akan diserahkan kepada sosok yang diklaim sebagai “tangan kanan bos”.
Baca Juga: Pejabat Bank Ditemukan Tewas di Sawah Bekasi, Polisi Duga Terkait Kasus Penculikan
Eksekusi pun berlangsung pada hari yang sama. Eras bersama kelompoknya menculik Ilham di area parkir sebuah supermarket di Pasar Rebo. Namun, lokasi penyerahan korban disebut mengalami perubahan. Rencana awal di Fatmawati dialihkan ke Tanjung Priok, lalu akhirnya dilakukan di Kemayoran. Setelah penyerahan, Eras mengaku menerima uang Rp45 juta dari FH. Ia baru mengetahui korban telah meninggal setelah diperlihatkan foto oleh aparat.
Motif keterlibatan FH diduga berhubungan dengan uang. Dari hasil pemeriksaan awal, ia disebut menerima sejumlah imbalan sebagai perantara. Kini, kasus FH diproses melalui jalur pidana militer. Setelah berkas dinyatakan lengkap, perkara ini akan segera dilimpahkan ke Pengadilan Militer untuk disidangkan.
Meski FH sudah menyandang status tersangka, teka-teki sosok “bos” yang disebut sebagai pengendali utama masih menjadi misteri besar. Hingga kini, aparat baik dari Polisi Militer maupun kepolisian belum mengungkap identitas pihak yang diduga sebagai dalang di balik aksi keji tersebut. Mabes TNI bersama Polda Metro Jaya berencana menggelar konferensi pers gabungan untuk memaparkan perkembangan terbaru penyidikan.
Baca Juga: Buronan Kasus Penculikan Kacab Bank BUMN Ditangkap di Bandara Komodo Labuan Bajo
Sementara itu, Polda Metro Jaya mencatat sudah ada 15 tersangka yang diamankan terkait perkara ini. Kendati demikian, benang merah untuk mengungkap siapa sebenarnya otak perencanaan pembunuhan terhadap Ilham Pradipta belum juga terlihat jelas. Publik kini menantikan keterbukaan aparat dalam menyingkap sosok pengendali utama yang diduga bersembunyi di balik jaringan para eksekutor lapangan.
Kasus ini menjadi sorotan lantaran melibatkan oknum prajurit TNI dan mengindikasikan adanya skema yang lebih besar dari sekadar kelompok pelaku. Proses hukum yang tengah berjalan diharapkan mampu menjawab pertanyaan besar terkait siapa sebenarnya dalang pembunuhan Kepala Cabang Bank BUMN tersebut.
Artikel Terkait
8 Tahun Tak Kunjung Usai, Hotman Paris Tawarkan Solusi untuk Selesaikan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Aktor Sandy Permana, Ternyata Tetangga Dekat Rumah
Polisi Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Satpam Rumah Mewah di Bogor, Abraham Michael Peragakan 33 Adegan
Amankan Barang Bukti Pistol, Polisi Tangkap 4 Pelaku Pembunuhan di Pasar Mawar Bogor
Sinopsis Film Black and Blue (2019), Ketika Polisi Pemula Mengungkap Bukti Pembunuhan