Hari Ini Ribuan Ojol Gelar Demo di Jakarta, Driver Akan Serentak Dimatikan Aplikasi.

- Rabu, 17 September 2025 | 11:26 WIB
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta, menuntut tujuh poin penting termasuk RUU Transportasi Online dan penghapusan sistem yang merugikan. (Foto: Ilustrasi) (Foto/Instagram - Pasukan.Ojol)
Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta, menuntut tujuh poin penting termasuk RUU Transportasi Online dan penghapusan sistem yang merugikan. (Foto: Ilustrasi) (Foto/Instagram - Pasukan.Ojol)

SEWAKTU.com - Ribuan pengemudi ojek online (ojol) diperkirakan akan menggelar aksi demonstrasi di Jakarta pada Rabu (17/9/2025). Aksi ini diprakarsai oleh Garda Indonesia bersama sejumlah komunitas pengemudi, serta didukung elemen mahasiswa.

Rombongan massa akan memulai pergerakan dari markas Garda di kawasan Cempaka Mas, Jakarta Pusat, sekitar pukul 11.00 WIB. Selanjutnya, mereka akan melakukan konvoi menuju beberapa titik, antara lain Istana Negara, Gedung Kementerian Perhubungan, hingga Gedung DPR/MPR yang menjadi lokasi terakhir aksi pada siang hari.

Dalam rangkaian aksi tersebut, para pengemudi menyatakan akan secara serentak mematikan aplikasi transportasi online. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan penegasan sikap. Dengan demikian, warga diimbau untuk menyiapkan alternatif moda transportasi agar aktivitas harian tidak terganggu.

 Baca Juga: Pramono Larang Ojol dan Taksi Ngetem di Pelican Crossing Stasiun Cikini

Aksi ini tidak hanya diikuti oleh para ojol, tetapi juga melibatkan mahasiswa dari berbagai aliansi dan organisasi kampus. Kehadiran mahasiswa tersebut disebut sebagai bentuk dukungan moral sekaligus solidaritas atas permasalahan yang dialami para pengemudi transportasi online.


Dalam aksi unjuk rasa kali ini, pengemudi ojol membawa tujuh tuntutan utama. Di antaranya adalah mendorong agar Rancangan Undang-Undang (RUU) Transportasi Online masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2025–2026, penetapan potongan aplikator sebesar 10 persen secara permanen, serta pengaturan khusus mengenai tarif pengiriman barang dan makanan.

Selain itu, para pengemudi juga mendesak agar dilakukan audit investigatif terhadap potongan 5 persen yang selama ini dipungut aplikator, serta penghapusan sistem-sistem yang dinilai merugikan, seperti aceng, slot, multi order, dan member berbayar.

Baca Juga: Viral Pengemudi Mobil Pukul Driver Ojol di Cibinong, Polisi Lakukan Penelusuran

Tuntutan lain yang menjadi sorotan adalah permintaan pencopotan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi. Para pengemudi menilai kebijakan yang dikeluarkan selama masa kepemimpinannya lebih berpihak pada perusahaan aplikasi dibandingkan kepada pekerja lapangan. Menteri dinilai bertindak layaknya perwakilan perusahaan, bukan pejabat negara yang mengayomi kepentingan masyarakat luas.

Selain itu, massa juga menuntut agar Kapolri mengusut tuntas tragedi yang terjadi pada 28 Agustus 2025, ketika seorang pengemudi bernama Affan Kurniawan meninggal dunia akibat terlindas kendaraan taktis kepolisian. Peristiwa itu disebut sebagai salah satu pemicu utama kemarahan dan kekecewaan para pengemudi ojol yang kini berujung pada aksi besar-besaran.

Dengan serangkaian tuntutan tersebut, aksi demonstrasi ojol pada hari ini diperkirakan akan menjadi salah satu gelombang protes terbesar dari sektor transportasi online sepanjang tahun 2025.

 Baca Juga: Dedie Rachim dan Jenal Mutaqin Audiensi Bareng Ojol Bogor, Bahas Keselamatan hingga Jaminan Sosial

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Candra Cahya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X