Laga Krusial Timnas Indonesia vs Irak, Patrick Kluivert Diminta Tak Lagi Coba-coba Strategi!

Menurut Aris Budi, pelatih Patrick Kluivert sebaiknya tidak lagi melakukan eksperimen strategi.

Dalam laga sebelumnya, Kluivert mencoba skema empat bek yang justru membuat lini belakang mudah ditembus lawan.

"Sudah saatnya berhenti coba-coba. Pelatih dan tim harus kerja keras menyusun strategi yang tepat,” tegasnya.

Aris menilai Kluivert perlu mengembalikan komposisi terbaik seperti saat Indonesia mengalahkan Bahrain dan Brunei dengan Thom Haye, Justin Hubner, dan Calvin Verdonk kembali di lini belakang, serta Ole Romeny sebagai ujung tombak.

Selain itu, duet Rizky Ridho dan Hubner bisa menjadi tumpuan pertahanan Garuda.

Baca Juga: Hadiri Rakornas, Bupati Bogor Dorong Akselerasi PSEL untuk Tangani Sampah dan Ciptakan Energi Terbarukan

Lini Tengah Lemah, Kunci Kekalahan Sebelumnya

Kelemahan Timnas saat melawan Arab Saudi dinilai terletak di lini tengah. Kombinasi Kevin Diks, Jay Idzes, Dean James, dan Yakob Sayuri tampak kesulitan menahan gempuran ofensif lawan.

Situasi ini berbeda dengan era Shin Tae-yong (STY), di mana struktur pertahanan lebih rapat dan seimbang antara menyerang serta bertahan.

Aris Budi menyarankan agar Kluivert tak segan mengadopsi kembali pola permainan ala STY yang terbukti efektif.

"Melawan Irak, tidak perlu gengsi untuk kembali ke skema yang sudah terbukti. Yang terpenting, hasil terbaik untuk Timnas Indonesia,” pungkas Aris.

Momentum Pembuktian

Laga melawan Irak bukan hanya soal taktik, tapi juga soal mentalitas dan kebanggaan. Para pemain dituntut tampil penuh determinasi, mengingat peluang menuju Piala Dunia 2026 masih terbuka meski tipis.

Jika Garuda mampu tampil disiplin dan memanfaatkan peluang sekecil apa pun, bukan tidak mungkin sejarah baru akan tercipta. Indonesia punya kesempatan untuk menulis babak baru dalam perjalanan sepak bola nasional.***