Cengkok suaranya yang lembut, narasi filosofis penuh makna, dan humor segar di sela lakon menjadi ciri khas yang sulit ditandingi.
Kini, sang maestro telah berpulang. Namun, warisannya abadi dalam setiap tabuhan gamelan, dalam setiap kisah wayang yang hidup di hati para pecinta budaya.
Nama Ki Anom Suroto akan terus disebut dengan penuh hormat, seperti dalang yang tak pernah benar-benar “usai” menuturkan kisah.
Kehilangan ini menjadi pengingat bahwa kebudayaan adalah pusaka yang harus terus dijaga.
Generasi muda diharapkan dapat meneruskan semangat Ki Anom Suroto dalam melestarikan wayang sebagai bagian dari jati diri bangsa.
Selamat jalan, Ki Anom Suroto. Jagat pedalangan akan selalu merindukan sabdamu.
Artikel Terkait
Viral! Istri di Aceh Singkil Diceraikan 2 Hari Sebelum Suami Dilantik Jadi PPPK
Kisah Safitri Aceh Singkil, Istri yang Diceraikan 2 Hari Sebelum Suami Dilantik PPPK
Dalang Legendaris Ki Anom Suroto Tutup Usia di Usia 77 Tahun
Selamat Jalan Maestro, Ki Anom Suroto Sang Penjaga Wayang Purwa
Ki Anom Suroto Tutup Usia, Maestro Wayang Kulit Indonesia Berpulang
Waspada Influenza A Meningkat di Indonesia! Ini 7 Tanda yang Perlu Kamu Ketahui
Wabah Influenza A Meluas di Indonesia, Kenali Tanda Awalnya Sebelum Terlambat