Bupati Bogor juga mengarahkan agar PIG dan Taman Siliwangi digarap sebagai satu kawasan terpadu yang menampilkan sejarah kota, karakter geologi, dan ruang publik yang inklusif.
“Harapannya, anak-anak datang ke PIG bukan hanya belajar geologi, tapi mengetahui masa lalu dan masa depan Kabupaten Bogor. Semua terintegrasi dalam satu alur edukasi,” lanjut Sekda.
Model integrasi ini diharapkan melahirkan konsep wisata perkotaan baru yang memadukan elemen edukasi geologi, narasi sejarah, perencanaan daerah, dan ruang interaksi warga.
Pemerintah Kabupaten Bogor optimistis, langkah ini akan meningkatkan daya tarik wisata dan memperkuat identitas daerah sebagai kota yang maju dan ramah pengunjung.
Pemerintah daerah juga menjadikan keberhasilan Kabupaten Banyuwangi sebagai pembelajaran.
Daerah tersebut tercatat mampu menarik hampir 16.000 pengunjung per tahun melalui pengelolaan pusat informasi geologi yang dikembangkan menjadi wisata edukatif.
Ajat menilai capaian tersebut menunjukkan adanya pasar yang kuat untuk wisata berbasis kebumian.
"Kami optimistis bahwa PIG di Kabupaten Bogor, jika dikelola secara kreatif dan terintegrasi, dapat mendatangkan wisatawan dalam jumlah signifikan dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal," ungkapnya.
Penyerahan aset PIG ini menjadi langkah awal yang signifikan bagi Kabupaten Bogor dalam memperkuat Geopark Gunung Salak sebagai destinasi geowisata nasional. (ADV)
Artikel Terkait
Apresiasi! Bupati Bogor Raih Penghargaan Pahlawan Inspiratif atas Kepemimpinan dalam Percepatan Infrastruktur
Rudy Susmanto Tanam Pohon di Istana Bogor, Rayakan Hari Pahlawan dengan Aksi Nyata
Pemkab Bogor Genjot Sertifikasi dan Pembangunan Dapur MBG, Rudy Susmanto Minta Pengawasan Ketat
Bupati Bogor Bentuk Tim Reaksi Cepat Kebersihan, Dorong Gerakan Bersama Wujudkan Lingkungan Bersih
Hadiri Penanaman Pohon di Istana Bogor, Ketua DPRD Sastra Winara Ajak Masyarakat Rawat Bumi lewat Penghijauan
Harga Tiket dan Wahana Terbaru Agrowisata Gunung Mas Puncak Bogor 2025