SEWAKTU.com -- Gus Samsudin, yang baru-baru ini menjadi perbincangan karena konten yang memperbolehkan tukar pasangan suami istri, kini harus mengenakan baju tahanan. Pada Selasa, 5 Maret 2024, ia ditahan terkait konten tersebut di Mapolda Jawa Timur.
Gus Samsudin digelandang oleh seorang penyidik dari gedung Unit 3 Cyber Crime Polda Jawa Timur, untuk dibawa ke gedung Ditreskrim Suma Polda Jawa Timur sekitar pukul 16.25 WIB.
Gus Samsudin terlihat mengenakan kaus warna biru bertuliskan "tahanan" di Polda Jawa Timur, yang dipercantik dengan pola font chalibri berwarna oranye. Penampilannya kali ini tentu saja berbeda dari biasanya.
Ia mengenakan peci warna putih dan rambutnya dikuncir ke belakang dengan rapi, menampakkan kedua daun telinganya dengan jelas.
Baca Juga: PP Manejemen ASN PPPK Siap Diterbitkan, Cek Usulan Formasi Terbesar P3K Untuk Honorer
Selain itu, ia juga memakai celana pendek hitam selutut, namun yang menarik, ia mengenakan sandal selop berbahan karet hitam, bukan tanpa alas kaki seperti biasanya.
Ketika ditanya mengenai alasannya memakai sandal, Gus Samsudin menjawab dengan santai bahwa ia hanya menjalankan apa yang diminta oleh penyidik kasusnya. "Saya disuruh Pak Holik," ujarnya seraya mengacungkan kedua jempolnya.
Setelah mendekati pintu utama gedung, Gus Samsudin perlahan-lahan membuka dua lapis masker penutup hidung dan mulut berwarna hitam putih.
Ia melakukan hal ini agar dapat memberikan penyataan kepada awak media yang menanyakan berbagai pertanyaan padanya.
Gus Samsudin mengaku rela dengan proses hukum atas kasus yang menyeret namanya. Baginya, ini adalah jalan hidup yang diberikan oleh Tuhan, dan ia harus menerimanya dengan ikhlas.
Baca Juga: SELAMAT! MenPAN RB Kasih Kado Istimewa Untuk Honorer, Usulan 4.000 Formasi dari Pemda
Meskipun menghadapi proses hukum, Gus Samsudin mengaku senang karena ini bagian dari takdir Tuhan.
"Saya ridha dan saya ikhlas dengan apapun yang Allah berikan kepada saya. Saya ridha karena ingin mendapatkan ridha Allah," ungkapnya.
Meski dengan penuh ketegasan, Gus Samsudin juga menyatakan adanya penyesalan untuk hal-hal buruk yang terjadi. Namun, ia yakin bahwa ini adalah bagian dari dakwahnya.