SEWAKTU.com -- Digempur serangan udara dari Iran, Israel sempat berkomunikasi dengan Amerika Serikat untuk meminta perlindungan.
Baru-baru ini, Iran telah mengirim lebih dari 200 drone dan rudal ke Israel pada hari Minggu, 14 April 2024.
Serangan drone yang dilakukan oleh Iran pada pukul 01.45 waktu setempat merupakan respons terhadap peristiwa dua pekan sebelumnya, di mana Konsulat Iran di Damaskus diserang oleh Israel
Baca Juga: Bukan Aksi Bela Palestina, Kedubes Iran di Indonesia Sampaikan Alasan Utama Serangan Udara ke Israel
Serangan Israel tersebut menewaskan beberapa perwira militer Iran, termasuk pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyebut serangan tersebut sebagai Operasi Janji Pasti, ditujukan kepada "sasaran tertentu" di Israel.
Presiden AS, Joe Biden, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berkomunikasi melalui telepon setelah serangan Iran.
Biden menegaskan dukungan AS terhadap pertahanan Israel dalam percakapan selama 25 menit, sementara AS tidak akan terlibat dalam tindakan ofensif ke Iran.
Israel menawarkan jaminan kepada AS bahwa setiap langkah yang mereka ambil akan melalui konsultasi dengan AS, serta memberikan peringatan sebelum melakukan tindakan militer.
Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menyatakan bahwa AS tidak mencari konflik lebih lanjut dengan Iran, dan ini sejalan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Namun, AS bersedia untuk membela Israel dan personelnya di wilayah tersebut.