SEWAKTU.com -- Dalam pengembangan senjata militer, serangan udara Baik dilakukan Iran dan juga Israel menjadi prioritas yang tak terbantahkan.
Helikopter, yang dahulu hanya berfungsi sebagai alat transportasi logistik, kini mengalami transformasi menjadi alat serang yang tangguh.
Pengembangan helikopter serang dimulai sejak tahun 1950, dan Amerika Serikat serta Uni Soviet menjadi pelopor dalam upaya ini dengan Sikorsky A34 dan Mil Mi-4.
Tujuan utama pengembangan helikopter serang adalah untuk melakukan serangan terhadap unit darat musuh dan menghancurkan kendaraan lapis baja seperti tank dari udara.
Baca Juga: iPhone 11 TURUN DRASTIS! Ini Update Harga iPhone Terbaru April 2024, Kamu Pilih Mana?
Selain itu, helikopter serang juga digunakan sebagai pendamping untuk melindungi helikopter pengangkut logistik ke area berbahaya.
Di era modern, pengembangan helikopter serang telah menghasilkan beragam helikopter canggih di Asia.
Salah satunya berasal dari raksasa militer Asia, yaitu China. Negara ini telah mengembangkan Changhe Z10, helikopter serang generasi ketiga yang diproduksi lebih dari 400 unit dan digunakan oleh China dan Pakistan.
Changhe Z10 memiliki dimensi yang mencolok dengan panjang 14,15 meter, tinggi 3,85 meter, dan menggunakan mesin WZ9G yang mampu mencapai kecepatan 270 km/jam.
Baca Juga: Kalah dari Samsung, Penjualan iPhone Turun Drastis di Awal Tahun 2024
Helikopter ini dilengkapi dengan berbagai senjata, termasuk roket berpemandu rudal udara-ke-permukaan dan rudal udara-ke-udara.
Selanjutnya, India juga membuat langkah besar dengan memproduksi helikopter serang sendiri, yang dikenal sebagai Hal Prachan.
Helikopter ini diperkenalkan pada tahun 2010 dan resmi digunakan oleh militer India pada tahun 2022. Dengan dimensi yang cukup besar, Hal Prachan memiliki kemampuan terbang yang impresif dengan mesin Turbo Mea Sakti 1H1.
Iran, sebagai kekuatan di Timur Tengah, juga tidak ketinggalan dalam pembuatan helikopter serang. Iran memperkenalkan IIO Tofan pada tahun 2010, yang resmi memperkuat militer pada tahun 2013.