SEWAKTU.com -- 50 tahun yang lalu, sebuah perang yang bergulir di Timur Tengah menyebabkan gelombang kekejaman dan ketegangan.
Perang ini memiliki banyak nama: Perang Yom Kippur, Perang Ramadan, atau Perang Oktober, tergantung dari sudut pandang mana yang Anda lihat.
Tidak ada yang meragukan bahwa perang ini adalah salah satu konflik paling mengerikan yang pernah terjadi, serta memiliki dampak yang signifikan terhadap dunia.
Perang ini melibatkan negara-negara Arab yang dipimpin oleh Suriah dan Mesir, melawan Israel.
Baca Juga: Kisah Sedih Anak TKW di Cianjur Cari Sang Ibu yang Hilang 14 Tahu, Ada Kesetiaan Ayah
Lalu, apa yang menyebabkan perang ini? Penyebabnya tidak bisa dipisahkan dari tiga perang sebelumnya pada tahun 1949, 1956, dan 1967.
Setelah tiga perang tersebut, Israel memperluas wilayahnya, meningkatkan ketegangan dengan negara-negara Arab.
Perang Yom Kippur sebenarnya adalah kelanjutan dari Perang Enam Hari yang dimenangkan oleh Israel, yang membuat wilayah Israel bertambah empat kali lipat dari sebelumnya.
Mesir dan Suriah berusaha merebut kembali wilayah yang hilang, yang merupakan pukulan telak bagi kebanggaan mereka setelah kekalahan dalam Perang Enam Hari.
Baca Juga: Penyebab Sakit yang Bikin Donny Kesuma Wafat, Sempat Dibawa ke Ruang ICU
Perang ini terjadi pada bulan suci Ramadan, yang juga bersamaan dengan perayaan Yom Kipur atau Hari Penebusan dalam kepercayaan Yahudi.
Meskipun ada tawaran perdamaian dari Anwar Sadat yang menuntut Israel mengembalikan wilayah yang telah direbut, Israel menolak tawaran tersebut karena anggapan bahwa mereka tak terkalahkan setelah kemenangan di Perang Enam Hari.
Perang dimulai pada tanggal 6 Oktober 1973, ketika pasukan Mesir menyeberangi Terusan Suez dan Suriah melancarkan serangan terhadap Dataran Tinggi Golan. Awalnya, Israel terkejut dan tidak siap menghadapi serangan mendadak ini, tetapi dengan bantuan Amerika Serikat, Israel berhasil membalikkan keadaan.
Perang berlangsung selama 20 hari, menyebabkan kematian ribuan tentara dari kedua belah pihak dan kerugian besar dalam peralatan militer.
Artikel Terkait
Begini Kisah Sunan Bonang dalam Menyebarkan Islam dari Tuban hingga Lasem
Meninggal Kala Ramadhan, Begini Kisah Sedih Wafatnya Sayyidah Fatimah RA
Kisah Inspiratif Paul Alexander, Mengejar Mimpi dalam Paru-Paru Besi
Kisah Pilu Cewek Berjuang Sendirian Usai Kedua Orang Tuanya Meninggal, Merasa Kehilangan 'Rumah'
Kisah Sedih Anak TKW di Cianjur Cari Sang Ibu yang Hilang 14 Tahu, Ada Kesetiaan Ayah